Beredar Rekaman ISIS Serukan Serangan Saat Ramadan

Sebuah rekaman yang diyakini berasal dari ISIS menyerukan serangan terhadap negara Barat pada bulan Ramadan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 22 Mei 2016, 13:38 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2016, 13:38 WIB
20160423-Jet Tempur Suriah Ditembak Jatuh Kelompok ISIS
Tampak bangkai pesawat yang jatuh dan terbakar di sebelah tenggara Damaskus, Jumat, (22/4). Kelompok Islamic State atau ISIS mengklaim menembak jatuh pesawat jet tempur Suriah tersebut. (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah rekaman yang dirilis via online dan diyakini berasal dari Juru Bicara ISIS Abu Mohammed al-Adnani menyerukan serangan lanjutan ke Negara Barat. Serangan itu diserukan untuk dilakukan pada bulan Ramadan yang jatuh di awal Juni mendatang. Demikian seperti dilansir CNN, Minggu (22/5/2016)

Dalam rekaman berbahasa Arab dengan durasi setengah jam, sosok yang diyakini Abu Mohammed al-Adnani mengklaim koalisi anti-ISIS mengalami kerugian, sementara kelompok teroris itu disebutnya akan meraih kemenangan dalam jangka panjang.

 

Sejak mendeklarasikan kekhalifahannya pada Juni 2014 lalu, kelompok teroris itu mengaku bertanggung jawab atas 90 serangan teror yang tersebar di 21 negara di luar Irak dan Suriah.

Dari total serangan teror itu setidaknya 1.390 orang tewas dan ribuan lainnya terluka.

Seruan ini beredar dua hari pasca jatuhnya maskapai EgyptAir bernomor penerbangan MS804 di Laut Mediterania. Meski belum ditemukan bukti terkait penyebab di balik insiden nahas itu namun spekulasi yang menyebut adanya keterlibatan teroris tak dapat dihindari.

Sebelumnya, Menteri Penerbangan Mesir, Sherif Fathi sempat melontarkan pernyataan bahwa hilangnya MS804 lebih dimungkinkan karena teroris dibanding mengalami kesalahan teknis.

"Kemungkinan MS804 mendapat serangan teror lebih tinggi daripada adanya kesalahan teknis," ujar Menteri Penerbangan Mesir, Sherif Fathi seperti dikutip The Guardian, Jumat 20 Mei lalu.

Jika benar nasib MS804 berakhir di tangan teroris, hingga saat ini belum ada satu kelompok pun yang menyatakan bertanggung jawab atas pesawat yang mengangkut 66 orang dengan tujuan Kairo itu.


Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya