Liputan6.com, Washington - Richard Nixon merupakan presiden ke-37 Amerika Serikat (AS), ia dikenal sebagai satu-satunya presiden yang tak menuntaskan masa jabatannya karena memilih mengundurkan diri.
Nixon mengundurkan diri pada 1974, setelah setengah masa jabatan keduanya. Pengunduran dirinya itu untuk menghindari impeachment atas usahanya dalam menutupi kegiatan ilegal anggota pemerintahan terkait skandal Watergate -- serangkaian skandal politik di AS. Demikian seperti dikutip History, Sabtu (28/5/2016).
Baca Juga
Dalam perjalanan pendidikannya, ia menuntut ilmu di Whittier College dan terkenal sebagai ahli debat. Tak cuma itu, dia pun pernah menjabat sebagai Presiden Badan Mahasiswa sebelum lulus pada 1934.
Advertisement
Tiga tahun kemudian, ia memperoleh gelar hukum dari Duke University. Di kampus tersebut, Nixon menjabat sebagai kepala asosiasi mahasiswa dan menjadi salah satu lulusan terbaik di kelasnya.
Setelah menyelesaikan pendidikannya ia kembali ke Whitter, California, dan mulai bekerja sebagai pengacara.
Pada 1940, Nixon menikah dengan Thelma Catherine Ryan. Belahan jiwanya itu, dia temui saat berpartisipasi dalam kelompok teater lokal.
Menikah dengan Catherine Ryan, pasangan ini dikaruniai dua anak perempuan, bernama Patricia dan Julie.
Ketika memasuki Perang Dunia II (1939-1945), Nixon bergabung dengan Angkatan Laut AS dan terlibat dalam kegiatan operasional di Pasifik.
Sosok Nixon pernah menjabat sebagai anggota Kongres asal Partai Republik dan senator dari California. Ia juga pernah menjabat sebagai wakil presiden selama dua periode pada era Presiden Dwight Eisenhower.
Dalam pemilu presiden 1960, Nixon dikalahkan oleh John F. Kennedy. Namun ketika memutuskan mengikuti kembali pemilu presiden pada tahun 1968, ia dinyatakan menang dan resmi menjadi penghuni Gedung Putih.
Sejumlah catatan penting dalam sejarah kepemimpinan Nixon adalah ia berhasil menjalin hubungan diplomatik dengan Rusia dan Tiongkok serta penarikan pasukan AS dari Perang Vietnam.
Setelah meninggalkan Gedung Putih, Nixon memutuskan hidup di California, kelak ia dan istrinya pindah ke New Jersey. Selama di California, Nixon menghabiskan waktu untuk memulihkan citranya atas skandal Watergate. Ia menulis buku, bepergian dan banyak melakukan diskusi dengan politikus baik Demokrat maupun Republik.
Presiden yang Mahir Memainkan Sejumlah Alat Musik
Nixon yang lahir pada 9 Januari 1913 di Yorba Linda, California dikenal sebagai sosok yang mencintai dunia musik. Ia bahkan mahir memainkan sejumlah alat musik seperti akordeon, piano, saksofon, klarinet dan biola. Ini membuatnya dijuluki presiden yang paling banyak menguasai alat musik.
Dilansir dari Billboard, ia bahkan menulis salah satu concerto berjudul "Richard Nixon Piano Concerto #1," yang dimainkan dalam salah satu acara televisi 'Jack Program Paar' pada 1963.
Nixon juga pernah memamerkan kelihaiannya bermain piano di berbagai acara termasuk memainkan "God Bless America" di panggung Grand Ole Opry dan mengiringi penyanyi Pearl Bailey dalam sebuah pertunjukan di Gedung Putih.
Keahliannya bermain alat musik bukan tanpa sebab. Sang ibu memintanya untuk berlatih piano setiap sore. Bahkan di kelas tujuh ia dikirim sejauh 321 kilometer ke tempat bibinya untuk belajar memainkan alat musik -- sang bibi pernah belajar di Indianapolis Conservatory of Music.
Pada usianya yang ke-81 tahun, tepatnya 22 April 1994, Nixon tutup usia di New York. Ia diketahui menderita stroke. Bagi sebagian orang, sosoknya adalah negarawan yang dihormati. Namun bagi sebagian lainnya, ia dianggap penjahat yang memalukan.