Liputan6.com, Moskow - Perceraian merupakan proses yang kerap menyakitkan dan berkepanjangan, bahkan bagi orang-orang yang tidak terlibat langsung dalam kericuhan tersebut.
Misalnya seperti yang dialami lebih dari 500 penumpang penerbangan dari Moskow ke Vladivostok dengan Rossiya Airlines. Mereka menjadi orang-orang yang terdampak kericuhan rumah tangga pasangan penumpang.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari news.com.au pada Rabu (6/7/2016), sebuah laporan Russia Times (RT) menceritakan tentang seorang penumpang wanita yang mendadak meminta cerai dari suaminya. Wanita itu juga meminta diturunkan dari pesawat karena "tidak sedang dalam mood untuk melakukan penerbangan."
Pesawat baru akan berangkat dan masih berjalan di landasan bandara Vnukovo, Moskow, Rusia. Penerbangan ditunda dan semua orang dalam pesawat terpaksa turun, lalu koper-koper mereka diperiksa lagi. Mengesalkan.
Seorang penumpang bernama Elena Shteynikova menumpahkan kekesalannya melalui video yang diunggah ke Instagram. Menurut terjemahan RT, Shteynikova mengatakan, "Seorang wanita berusia 40-an memutuskan untuk menceraikan suaminya. Segera!"
"Dan ia perlu keluar dari pesawat. Para awak pesawat sia-sia membujuknya untuk tidak meninggalkan pesawat karena prosedurnya bisa menjadi panjang."
Ia melanjutkan kekesalannya, "Selama lebih dari 1 jam mereka mencoba membujuknya supaya menetap. Tapi ia memutuskan untuk bercerai dan memaksa keluar dari pesawat."
"Setelah dia keluar, maka keseluruhan 525 penumpang haru keluar. Menurut peraturan, pesawat terbang itu harus menjalani inspeksi ulang. Kami tertunda selama 7 jam."
"Pihak Rossiya Airlines memutuskan untuk bungkam. Memalukan sekali kalau wanita itu tidak dijatuhi hukuman apapun."