Liputan6.com, Andria - Setidaknya 20 orang tewas dalam kecelakaan dua kereta penumpang di Italia Selatan. Jumlah tersebut belum lagi final.
Pejabat wilayah Puglia, Giuseppe Corrado mengatakan, sejumlah rumah sakit di Kota Andria meminta sumbangan darah bagi para korban luka melalui situs berita lokal.
Seorang anak termasuk di antara mereka yang dievakuasi dari lokasi kejadian dalam kondisi bernyawa. Ia segera dilarikan ke rumah sakit dengan menggunakan helikopter.
Advertisement
Gambar yang diambil dari atas, yang disebarkan pihak pemadam kebakaran Italia, menunjukkan gerbong-gerbong kereta yang hancur di area desa terpencil, antara Kota Andria dan Corato, yang dikelilingi perkebunan zaitun.
Kecelakaan yang terjadi pada Selasa 12 Juli 2016 sekitar pukul 11.05 waktu setempat di rel tunggal, yang letaknya sekitar 7 kilometer di luar Andria.
Belum jelas bagaimana bisa ada dua kereta yang saling melaju berlawanan berada dalam rel yang sama.
Perdana Menteri Italia Matteo Renzi memerintahkan agar penyelidikan segera dilakukan untuk mengungkap penyebab insiden tersebut.
"Akan ada penyelidikan menyeluruh untuk menemukan siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut, juga untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi," kata dia, seperti dikutip dari CNN, Selasa (12/7/2016).
Ia menambahkan, proses evakuasi dan penyelamatan terus dilakukan.
Sementara itu, perusahaan kereta api pelat merah FS Group mengungkapkan dukacita mendalam, serta menegaskan bahwa dua kereta yang mengalami kecelakaan dioperasikan oleh pihak swasta, Ferrotramviaria SpA.
"Para pegawai FS Group akan selalu di sisi para keluarga korban, mereka yang terluka, juga para kolega kami di Ferrotramviaria," kata perusahaan tersebut.
Rincian kejadian tersebut belum diketahui. Pun dengan kronologi kejadian.
Kecelakaan tersebut terjadi di area yang relatif terpencil. Pemerintah setempat menggunakan media sosial untuk meminta pertolongan dokter atau paramedis di wilayah sekitar lokasi kejadian untuk datang dan membantu mereka yang terluka.
"Itu bukan area yang mudah dijangkau. Jalan raya terdekat jauhnya beberapa kilometer," ujar kontributor CNN, Barbie Nadeau.