Pesawat Bertenaga Surya Tuntaskan Misi Penerbangan Keliling Dunia

Dengan daya yang berasal dari tenaga surya, penerbangan itu dimaksudkan sebagai promosi penggunaan energi berkelanjutan.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 26 Jul 2016, 13:11 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2016, 13:11 WIB
Solar Impulse 2 (0)
Mendarat di Abu Dhabi. Dengan daya yang berasal dari tenaga surya, penerbangan itu dimaksudkan sebagai promosi penggunaan energi berkelanjutan. (Sumber Reuters via BBC)

Liputan6.com, Abu Dhabi - Untuk pertama kalinya pesawat bertenaga matahari, Solar Impulse menyelesaikan penerbangan keliling dunianya. Usai menuntaskan misinya, pesawat itu mendarat di Abu Dhabi.

Berperan sebagai pilot dalam misi penerbangan dari Kairo, Mesir menuju Uni Emirat Arab ini adalah seorang warga negara Swiss bernama Bertrand Piccard. Selama penerbangan keliling dunia, Piccard bergantian dengan rekannya Andre Borschberg, juga seorang warga negara Swiss.

Dikutip dari BBC, Selasa (25/7/2016), penerbangan itu dimaksudkan sebagai promosi penggunaan energi berkelanjutan.

Dengan pendaratan kembali di Abu Dhabi, penerbangan ini kembali ke tempat mulainya pada 9 Maret 2015.

"Masa depan yang bersih. Masa depan adalah kamu. Masa depan sudah ada sekarang. Mari kita kembangkan lebih jauh," ujar Piccard di Abu Dhabi.

Perjalanan ini memerlukan 17 tahap hingga akhirnya bisa melewati 4 benua, 3 lautan, dan 2 samudera. Perjalanan terpanjang adalah dari Nagoya, Jepang ke Hawaii, dengan jarak 8.924 km yang dipiloti oleh Borschberg.

Penerbangan yang memakan waktu hampir 118 jam tersebut menjadikan Borschberg sebagai pemecah rekor terbang solo terpanjang tanpa rehat.

Dengan daya yang berasal dari tenaga surya, penerbangan itu dimaksudkan sebagai promosi penggunaan energi berkelanjutan. (Sumber Solar Impulse via BBC)

 

Piccard dan Borschberg telah bersama-sama mengerjakan proyek Solar Impulse selama lebih dari satu dekade. Mereka sebenarnya berharap penerbangan ini tuntas tahun lalu, tapi tertunda karena harus menunggu cuaca terbaik selama musim panas di belahan utara bumi.

Berat Solar Impulse tidak lebih dari berat rata-rata sebuah mobil, tapi bentang sayapnya menyaingi sebuah Boeing 747. Daya untuk pesawat diperoleh dari 170.000 sel surya.

Rancangan eksperimen itu memiliki beberapa tantangan, karena pesawat tersebut sangat peka terhadap keadaan cuaca. Perjalanan dari Kairo penuh goncangan dan Piccard harus berjuang keras menghadapi turbulensi di atas gurun Saudi yang panas.

Kokpit pesawat terbang ini hanya seukuran kotak telepon umum. Para pilotnya harus mengenakan tangki oksigen ketika bernafas di ketinggian.

Mereka pun hanya memiliki waktu selama 20 menit untuk tidur secara bergantian.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya