Liputan6.com, Folsom - Matahari seakan tak henti memanggang permukaan bumi, menyebabkan peningkatan suhu terjadi di berbagai belahan dunia. Walau terdengar cukup mengerikan, ternyata ada juga hal baik dalam situasi ini.
Dikutip dari Huffington Post pada Senin (25/7/2016), gelombang panas yang melanda California beberapa waktu belakangan ini membantu negara bagian Amerika Serikat (AS) itu memecahkan rekor pembangkit listrik tenaga surya.
Advertisement
Baca Juga
Pada 12 Juli pukul 01.06 siang waktu setempat, beberapa pembangkit listrik tenaga surya bersama-sama menghasilkan daya listrik hingga 8.030 watt, demikian menurut California Independent System Operator (ISO).
Menurut San Francisco Gate, daya sebesar itu cukup untuk pemakaian lebih dari 6 juta rumah tangga. Rekor ini lebih dari dua kali jumlah yang dihasilkan pada Mei lalu di mana ketika itu tenaga surya mampu membangkitkan lebih dari 50 persen permintaan daya.
Kepada Good News Network, Steven Greenly dari California ISO mengatakan, "Boleh dibilang kita memiliki hari cerah yang mengagumkan."
Jumlah tersebut baru berdasarkan hasil penghitungan terhadap sejumlah pembangkit utama. Belum termasuk 537.637 rangkaian panel tenaga surya yang dipasang di atap-atap rumah pribadi dan tempat usaha.
Namun demikian, terdapat satu kekurangan. Sebagaimana halnya matahari, daya yang dibangkitkan cenderung memuncak pada siang bolong dan "ambruk" menjelang senja.
Sejak sore hingga malam hari, peran matahari akan diambil alih oleh ladang-ladang angin di California. Persoalannya, permintaan daya listrik justru memuncak pada pukul 18.00. Waktu ini merupakan peralihan dari daya listrik matahari ke daya listrik angin.
Meski memiliki kekurangan, otoritas California tetap bertekad untuk memajukan energi terbarukan ini. Negara bagian itu menetapkan bahwa sebelum 2020, sekitar 33 persen pembangkit listrik berasal dari energi terbarukan.
Pada 2015, Gubernur Jerry Brown menandatangani undang-undang yang mensyaratkan 50 persen pasokan di bawah aturan negara bagian berasal dari matahari, angin, dan air sebelum 2030.