Obama dan Putin Bertukar Tatapan 'Mematikan'

Di sela-sela G20, Obama bertemu Putin. Keduanya tak menampakkan pandangan bersahabat.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 06 Sep 2016, 12:18 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2016, 12:18 WIB
Tatapan Sinis Obama ke Putin
Tatapan Sinis Obama ke Putin (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta Tensi antara Amerika Serikat dan Rusia meningkat di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 China. Kegagalan terjadinya kesepakatan penyelesaian masalah Suriah-lah yang jadi pangkal permasalahan.

Bahkan, dalam suatu foto yang tersebar di dunia maya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama terlihat menatap sinis nan "mematikan" kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Putin pun tidak mau kalah. Ketika bersalaman dengan Obama, ia tampak menyeringai.

Sikap "dingin" dua pemimpin dunia tersebut sudah diprediksi sebelumnya. Pasalnya, sebelum mereka bertemu, serangkaian pertemuan berbagai tingkatan antara AS dan Rusia terus digelar.

Obama bersalaman dengan Putin (Foto:Reuters)

Namun, semuanya berujung tanpa hasil. Kesepakatan kerja sama yang diharapkan bisa terwujud akhirnya hanya menjadi sekedar angan. Demikian dilansir dari News.com.au, Selasa (6/9/2016)

Rusia tetap pada posisinya. Negeri Beruang Merah bersikeras mendukung Presiden Suriah Bashar Al Assad dan berjanji tetap menyokong serangan udara untuk menggempur pasukan pemberontak.

Sementara AS ada di sisi berbeda. Negeri Paman Sam menyatakan terus mendukung kelompok oposisi Pemerintah Suriah, termasuk pasukan Kurdi yang dianggap Assad sebagai terorisme.

Pertemuan dua negara besar ini demi membicarakan masalah Suriah diharapkan banyak pihak akan membuat koordinasi untuk membasmi kelompok teroris serta menghindari korban sipil jatuh bisa benar-benar terwujud.

Pada Minggu, 4 September 2016 lalu, Presiden Obama sebenarnya begitu berharap ada hasil berarti dari pertemuan Menlu AS dan Rusia. Dia melihat masalah kemanusiaan di Suriah sudah saatnya diselesaikan.

Selain Suriah, kedua hubungan negara itu memanas tatkala AS menuduh Rusia di balik dalang bocornya surat elektronik Partai Demokrat. Negeri Paman Sam juga menuding bahwa Putin "main mata" dengan kandidat capres Partai Republik, Donald Trump.

Pertemuan di sela-sela G20 itu juga membahas perjanjian intelejen. Namun, sumber di Gedung Putih mengatakan Obama tidak percaya bahwa Putin akan merealisasikan hasil pertemuan itu. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya