Liputan6.com,Pittburgh - Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sering dipandang menakutkan bagi banyak siswa. Tapi ada saja murid yang tidak mengalami masalah dengannya.
Ternyata, menurut sebuah penelitian, faktor orangtua sangat berperan.
Dikutip dari UPI pada Senin (5/9/2016), sebuah penelitian oleh University of Pittsburgh mendapati bahwa unjuk kerja orangtua dalam ujian baku matematika menjadi penanda kuat keberhasilan anak-anak mereka dalam ujian serupa.
Advertisement
Orangtua dan anak-anak itu juga sama-sama berbakat urusan komputasi matematika, mengingat fakta angka-angka dan analisis persoalan kata (word problem).
Baca Juga
Yang paling mengejutkan, para peneliti menemukan korelasi kuat antara seorang orangtua dengan naluri anak akan angka-angka, yaitu kemampuan untuk memahami bahwa tumpukan 20 kelereng itu lebih besar daripada tumpukan 10 kelereng, bahkan tanpa menghitung.
Melissa E. Libertus, pimpinan penelitian, mengatakan melalui terbitan pers, "Temuan-temuan kami menduga naluri tentang angka-angka itu diturunkan --sadar atau tidak sadar --dari orangtua kepada anak."
Wanita profesor psikologi di University of Pittsburgh itu melanjutkan, "Ini berarti, pada hakikatnya, kemampuan matematika orangtua cenderung 'menular' kepada anak-anak mereka."
Penelitian yang dijabarkan dalam jurnal Developmental Science ini merupakan salah satu yang pertama kalinya menelaah kaitan unjuk kerja orangtua dengan anak dalam subyek akademik tertentu, semisal matematika dan ilmu pengetahuan.
Penelitian terkini tersebut memang fokus pada orangtua dan anak-anak berusia dini, tapi riset sebelumnya telah menunjukkan naluri angka-angka ada pada balita.
Karena orangtua dan anak-anak tidak berbagi lingkungan pendidikan di luar rumah, maka korelasi tersebut bukan disebabkan oleh pengajaran secara formal.
Para peneliti berpendapat bahwa kombinasi unik genetika dan lingkungan rumah menjelaskan caranya kemampuan matematika ditularkan dari generasi ke generasi.
Namun demikian, untuk mencirikan mekanisme transfernya, para periset masih harus melakukan penelitian lanjutan.
"Kami percaya bahwa hubungan antara orangtua dengan kemampuan matematika pada anak-anak dapat berupa kombinasi antara keturunan dan penularan melalui lingkungan," kata Libertus.
"Kami menantikan upaya-upaya penelitian di masa depan yang secara eksplisit mengkaji caranya orangtua meneruskan ciri kunci genetika ini dan menciptakan lingkungan pembelajaran di rumah yang kondusif untuk menghasilkan para pelajar berprestasi dalam matematika."