Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Perempuan Tak Hanya Mendambakan Seks Tapi Juga...

Seorang escort buka-bukaan tentang apa yang banyak diinginkan oleh klien perempuannya di atas ranjang.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 07 Sep 2016, 23:30 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2016, 23:30 WIB
Ryan James (0)
Seorang pria 'escort' buka-bukaan tentang hal-hal intim dambaan wanita ketika sedang bermesraan. Bukan sekedar seks. (Sumber Danial Gowans via Daily Mail)

Liputan6.com, Sydney - Tak semua pria memahami keinginan wanita di ranjang. Ryan James, seorang escort yang berprofesi sebagai teman kencan perempuan pun membantu mengungkap hal tersebut.

Menurut James kebanyakan perempuan yang menjadi kliennya tidak hanya berfokus pada seks. Ini berbeda dengan kebanyakan pria yang menggunakan jasa escort wanita.

"Bisa dibilang, setiap klien lajang melibatkan perasaan ingin dituntun," ujar James yang tinggal di Sydney, Australia.

"Dari yang saya ketahui, kaum pria lebih fokus pada urusan seks. Kaum wanita pun sama, tapi kami juga banyak mengobrol," jelasnya.

Dikutip dari Daily Mail, Rabu (7/9/2016), untuk sekali melayani ia mendapat bayaran mulai dari AUD 400 hingga AUD 6.000 atau setara dengan Rp 4 hingga 60 juta.

Ia menjelaskan, layanannya bisa berupa kencan satu jam di kamar hotel atau bahkan meluangkan waktu pada akhir pekan bersama klien.

James mengklaim, banyak orang akan terkaget-kaget jika mengetahui tipe-tipe perempuan yang menjadi kliennya.

"Banyak wanita yang saya temui sebenarnya bisa saja datang ke bar, berkenalan dengan seorang pria, dan melakukan seks begitu saja. Tapi mereka menginginkan pengalaman yang berbeda."

"Kadang-kadang, mereka baru saja bercerai, atau masih menikah tapi sudah lama tidak intim. Saya pernah punya klien pasutri yang ingin melakukannya bertiga dan beberapa wanita yang masih perawan," ungkap pria itu.

Usia kliennya pun ia gambarkan berbeda-beda. "Klien paling muda saya berusia 20 tahun. Semakin jarang klien yang masih 20-an, tapi hingga saat ini masih ada," kata dia.

Kebanyakan kliennya sering mengeluhkan hubungan seksual mereka dengan pasangannya.

"Klien-klien itu mengaku kepada saya bahwa setelah melakukan banyak hubungan seks, pasangan mereka lebih dulu mencapai puncak dan berakhir begitu saja. Mereka ingin fokusnya pada diri mereka. Banyak juga yang senang timbal balik, tapi mereka ingin agar kenikmatannya menjadi fokus," tutur James.

Ia mengaku kadang-kadang melakukan adegan 'ikat-mengikat' ringan, seperti pengalaman '50 Shades of Grey'. Karena menurutnya, banyak wanita yang membutuhkan bimbingan dan tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.

Seorang pria 'escort' buka-bukaan tentang hal-hal intim dambaan wanita ketika sedang bermesraan. Bukan sekedar seks. (Sumber Ryan James via Daily Mail)

"Saya menyediakan petualangan kencan makan malam selama 4 jam. Bisa juga mereka janji kencan selama akhir pekan dan kami menginap bersama di hotel atau bahkan nonton pertunjukan di Opera House," ujar escort pria itu.

James tak memungkiri beberapa wanita memilih untuk merahasiakan kencan dengannya. Namun ada pula yang terang-terangan mengaku melakukannya demi seks.

"Mengencani seorang escort itu seumpama seorang wanita yang nongkrong di bar dan mengajak pulang seorang pria dan minta dipijat punggungnya. Kebanyakan kaum pria akan setuju saja," tutur James.

"Wanita itu mungkin menikmatinya, tapi pria itu bukan profesional. Jika menginginkan pengalaman seksual tertentu, sulit menemukan seseorang yang bersedia, tapi seorang escort bisa menyediakannya," imbuhnya.

Saat ini James mengaku tidak menerima klien-klien baru karena ia sudah terlalu sibuk dengan pelanggannya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya