'Mimpi Buruk' Wisatawan Saat Menginap di Hotel di Korea Utara

Banyak wisatawan menyebut Hotel Ryanggang memiliki fasilitas buruk, seperti kurangnya pasokan listrik dan penghangat.

oleh Citra Dewi diperbarui 09 Sep 2016, 20:47 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2016, 20:47 WIB
Hotel Ryanggang di Pyongyang, Korea Utara
Hotel Ryanggang di Pyongyang, Korea Utara (TripAdvisor)

Liputan6.com, Pyongyang - Selama ini Korea Utara dikenal sebagai negara yang paling tertutup di dunia. Namun, baru-baru ini negeri yang dipimpin oleh Kim Jong-un itu membuka diri agar dapat menambah devisa negara melalui pariwisata.

Meski Korea Utara sedang berusaha merangkul para wisatawan, negara tersebut tidak meninggalkan ciri khas aturan ketatnya, yang juga diterapkan pada para pengunjungnya.

Setiap wisatawan asing yang berkunjung ke negara yang terletak di utara Semenanjung Korea itu, harus mematuhi peraturan ketat dan bahkan aneh. Tata tertib tersebut biasanya dijelaskan di China, sesaat sebelum mereka masuk ke Korea Utara.

Sesampainya di ibu kota Korea Utara, Pyongyang, para turis hanya bisa menginap di delapan hotel. Tak sebanding dengan gedung-gedung tinggi yang berada di sana, sejumlah wisatawan mengecap sebuah penginapan di kota itu sebagai 'hotel terburuk'.

Hampir tak ada wisatawan yang membuat ulasan baik untuk tempat bernama Ryanggang Hotel dalam salah satu situs wisata terbesar di dunia, TripAdvisor.

Dalam situs tersebut, wisatawan membagikan sejumlah foto Hotel Ryanggang yang dinilai kuno dan menyedihkan. Sebuah gambar memperlihatkan kasur lembab berada di sebuah kamar sempit dan tampak suram.

Sarapan yang disediakan oleh Ryanggang Hotel (TripAdvisor)

Sementara itu foto lain menunjukkan satu set sarapan yang tak menggugah selera disajikan di atas taplak kotor. Tak hanya itu, beberapa pengunjung juga menyebut hotel itu memiliki keramik kamar mandi yang jorok.

Salah satu wisatawan Inggris mengungkap, di tempat itu pintu tangga darurat dikunci, tidak terdapat pancuran mandi atau shower, dan hampir tak ada air maupun listrik sepanjang hari.

Pengunjung lainnya menyebut, kasur di tempat itu keras seperti kayu. Ia juga menambahkan, air hangat hanya tersedia pada pagi dan sore hari selama satu jam.

Komentar yang mengungkap ketidaknyamanan fasilitas hotel juga diungkapkan oleh pengunjung lain.

Suasana kamar di Hotel Ryanggang (TripAdvisor)

"Aku mengguyur toilet dan kakiku ikut terguyur...kasurnya sangat keras dan aku pikir lantainya lebih nyaman," tulis seorang pengunjung dari Inggris seperti dikutip dari News.com.au, Jumat (9/9/2016).

"Tur kami menyertakan menginap di Ryanggang Hotel selama empat malam, namun setelah banyak orang mengeluh tak ada pemanas dan air hangat, mereka memindahkan kita ke hotel di dekatnya," ujar David dari Estonia.

Hotel yang berlokasi di Mangyongdae District itu juga disebut oleh pengunjungnya sebagai "kuno dan bernuansa 1970-an".

"Seluruh hal di kamar terasa sangat tua...termasuk sebuah kotak radio kayu kuno yang terlihat seperti properti dari film James Bond!" tulis pengunjung lain.

Seorang pengunjung juga menulis 'hal menarik' yang terdapat di hotel itu. Sebuah televisi layar datar besar hanya menampilkan satu saluran Korea Utara, di mana narator perempuan mengiringi klip yang memperlihatkan Kim Jong-un dan sejumlah bangunan.

Namun salah satu wisatawan dari Jerman mengungkap satu kelebihan dari Hotel Ryanggang. Ia menyebut, layanan busnya menyenangkan dan ramah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya