Liputan6.com, Kathmandu - Gadis tujuh tahun ini dinyatakan sebagai dewi di Nepal. Alasannya karena dia memiliki 'bulu mata seperti sapi' dan 'suara sejelas bebek'.
Dewi atau Kumari melanjutkan tradisi berabad-abad dari dewa anak yang tinggal di antara manusia di Nepal. Di mana ia dipuja oleh umat Hindu dan Buddha.
Pada festival Hindu, ribuan orang berdatangan untuk memberikan penghormatan kepada anak itu. Termasuk Perdana Menteri Nepal, Pushpa Kamal Dahal.
Advertisement
Meskipun berstatus tinggi, bocah tujuh tahun yang dipanggil Yunika dan dianggap memberikan keberuntungan bagi semua orang itu masih tinggal bersama orang tuanya.
"Ketika putri saya terpilih sebagai Kumari, saya merasa sangat senang. Itu karena Kumari sangat dihargai dan dihormati sebagai dewi di Nepal," kata sang ayah, Ramesh Bajracharya melalui seorang penerjemah seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (10/9/2016).
Orang tua dewi cilik itu bahkan meninggalkan pekerjaan mereka di kota Patan, untuk menjadi pengasuh penuh waktu bagi putri mereka tak diizinkan untuk meninggalkan rumah kecuali untuk acara-acara khusus. Kaki bocah itu tidak diizinkan menyentuh lantai.
Ibu Yunika menjadi seniman make-up yang harus menerapkan pola unik di wajah sang putri.
"Saya merasa sedikit sedih bmelihat anak-anak lain bermain di luar, tapi teman-temannya datang untuk bermain dengan dia di dalam. Apa pun yang dimintanya, boneka atau mainan apapun, akan dituruti," utur sang ibu, Sabita.
Untuk menjadi Kumari haruslah gadis yang belum menikah atau masih perawan. Anak-anak harus memenuhi kriteria yang sangat spesifik seperti bulu mata seperti sapi dan bersuara sejelas bebek.
Bahkan jika anak itu memiliki semua karakteristik tersebut, bagan astrologi nya harus diperhatikan dan menguntungkan untuk Raja Nepal. Dia juga akan diuji untuk tanda-tanda keberanian dan ketenangan sebelum bertugas.
Setelah seorang gadis yang dipilih, ia dianggap sebagai inkarnasi dari Dewi Hindu Durga.
Namun Yunika tidak harus terbiasa dengan kunjungan Perdana Menteri, memuja banyak dan gaya hidup mewah yang terjadi dengan statusnya saat ini. Karena segera setelah Kumari pubertas, mereka kembali ke anggota yang normal dalam masyarakat.