Serangan Udara Koalisi Tewaskan 30 Orang di Penjara Yaman

Puluhan orang tewas di sebuah kompleks penjara di kota yang diduduki Houthi dalam serangan udara koalisi pimpinan Arab Saudi.

oleh Citra Dewi diperbarui 30 Okt 2016, 12:07 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2016, 12:07 WIB
Perang yang terjadi di Yaman hingga kini masih bergejolak
Perang yang terjadi di Yaman hingga kini masih bergejolak (Reuters)

Liputan6.com, Sanaa - Puluhan orang tewas di sebuah kompleks penjara di Yaman dalam sebuah serangan udara yang dilancarkan koalisi pimpinan Arab Saudi.

Menurut keterangan pejabat keamanan dan kesehatan, serangan tersebut menghancurkan sebuah bangunan yang digunakan sebagai penjara di markas keamanan al-Zaydiya di pelabuhan barat Hudaydah.

Dikutip dari BBC, Minggu (30/10/2016), kota tersebut berada di bawah kendali kelompok pemberontak Houthi yang telah bertempur melawan pemerintah sejak 2014.

Berdasarkan keterangan pejabat, lebih dari 30 militan Houthi dan narapidana tewas. Sementara itu media Houthi menyebut korban jiwa mencapai 43 orang.

Koalisi pimpinan Arab Saudi tersebut menuai kritikan karena adanya korban tewas akibat serangan udara yang berasal dari warga sipil.

Awal bulan ini setidaknya 140 orang tewas, di mana sebagian besar korban merupakan warga sipil, ketika serangan udara menargetkan aula pemakaman di ibu kota Yaman, Sanaa.

Serangan udara terbaru terjadi menyusul keputusan Presiden Hadi untuk menolak usulan perdamaian baru yang diajukan oleh utusan PBB, Ismail Ould Cheikh Ahmed.

Presiden Hadi yang saat ini diasingkan di Riyadh, Arab Saudi, mengatakan bahawa rencana itu akan menguntungkan pemimpin kudeta dan menyiksa warga Yaman.

Detail tentang usulan perdamaian itu belum dirilis ke publik, namun diyakini kelompok pemberontak akan mendapatkan bagian dalam pemerintahan.

Rencana tersebut juga diyakini akan mengurangi sejumlah kekuasaan presiden sebagai akibat penarikan diri Houthi dari sejumlah kota besar.

Houthi merebut Sanaa pada 2014. Sebagian besar pemerintah Yaman yang diakui secara internasional kini berbasis di Aden.

Konflik di Yaman meningkat pada Maret 2015 ketika koalisi pimpinan Arab Saudi meluncurkan operasi serangan udara dalam upaya memukul mundur kelompok pemberontak.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya