Liputan6.com, Semarang - Singapura terus meningkatkan nilai investasinya di Indonesia. Dari Januari hingga September 2016, investasi yang dikucurkan Negeri Singa itu mencapai US$ 7,1 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 44 persen dibanding periode yang sama sebelumnya.
Ke depan, kerja sama investasi Indonesia-Singapura di Kendal Industrial Park akan menjadi ikon baru dari hubungan bilateral kedua negara. Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong di Wisma Perdamaian, Semarang, Jawa Tengah pada Senin 14 November.
"Mengenai kerja sama investasi di Kendal Industrial Park, saya dan PM Lee sepakat ini akan menjadi ikon baru hubungan bilateral," ujar Presiden Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.
Advertisement
Dalam kesempatan tersebut, kedua pemimpin negara juga menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama di sejumlah bidang antara lain investasi, pariwisata, energi, pembentukan asosiasi bisnis Indonesia-Singapura, pencegahan terorisme.
Singapura terlibat dalam kerja sama investasi di sejumlah wilayah seperti Batam, Bintan, Karimun termasuk Kawasan Industri Kendal yang akan segera dibuka. Dalam bidang pariwisata, kedua negara sepakat saling meningkatkan jumlah arus wisatawan termasuk membuka jalur pelayaran kapal pesiar.
"Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama bidang pariwisata diharapkan akan semakin memperkuat kerja sama kedua pihak termasuk pengembangan destinasi wisata baru di Indonesia," jelas Presiden Jokowi.
Sementara itu dalam sektor energi, Singapura akan berkontribusi dalam proyek pembangunan 35.000 MW yang dicanangkan Pemerintah Jokowi. Namun tak dijelaskan lebih lanjut berapa yang akan dikucurkan Negeri Singa.
Ini merupakan pertemuan resmi perdana antara PM Lee dan Presiden Jokowi.
"Indonesia adalah mitra dekat dan tetangga Singapura. Pertemuan ini adalah kesempatan yang baik bagi kita untuk membahas peningkatan hubungan kedua negara," ujar PM Lee.
Pada tahun 2017, Indonesia dan Singapura akan menandai 50 tahun hubungan diplomatik. Ini menjadi momentum bagi kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama di berbagai bidang.