Liputan6.com, Managua - Gempa bumi berkekuatan 7 skala Richter mengguncang wilayah pantai Pasifik Nikaragua dan El Salvador pada Kamis 24 November 2016 waktu setempat.
Lindu itu mengguncang beberapa wilayah seperti Guatemala, Nikaragua, dan Kosta Rika, peringatan tsunami pun dikeluarkan.
Menurut laporan yang dikutip dari FoxNews.com, Jumat (25/11/2016), Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan pusat gempa berada sekitar 153 kilometer di selatan barat daya pelabuhan El Triunfo, El Salvador.
Advertisement
Belum ada laporan terkait jumlah korban dan kerusakan yang diakibatkan oleh lindu tersebut.
Sementara itu Menteri Lingkungan El Salvador, Lina Pohl mengatakan, peringatan tsunami telah dikeluarkan dan ombak setinggi 3 meter mungkin akan menerjang daratan.
Presiden Nikaragua, Daniel Ortega juga menyatakan bahwa negaranya berada dalam keadaan darurat, apalagi negaranya juga sedang dilanda Badai Otto kategori 2.
Hujan deras disertai angin kencang itu menyebabkan terjadinya longsor, satu jam sebelum gempa mengguncang.
Sementara itu Pusat Badai Nasional AS mengatakan angin topan yang sangat kuat itu menghantam wilayah di utara perbatasan Kosta Rika, yang terletak di dekat Kota San Juan de Nicaragua.
Badan itu menyatakan Otto termasuk ke dalam kategori berbahaya karena kuatnya angin dan hujan lebat yang diakibatkannya -- sejauh ini telah menyebabkan 3 orang tewas di Panama.
Badai Otto diduga masih akan terus bergerak ke selatan Nikaragua dan utara Kosta Rika. Ia diprediksi akan melemah pada Kamis malam.
Sekolah-sekolah ditutup dan lebih dari 10.000 warga Nikaragua dievakuasi dari jalur badai. Sementara hujan desar diprediksi akan mengguyur kota, diduga dapat mengakibatkan banjir dan longsor.
Pemerintah Kosta Rika mengevakuasi 4.000 warga yang berada di pantai Karibia dan meliburkan sekolah di seluruh wilayahnya selama satu minggu.
Hujan deras membuat beberapa wilayah Kosta Rika banjir dan presiden mengumumkan bahwa kantor diliburkan pada Kamis atau Jumat.
Di Panama badai menyebabkan 3 orang tewas, saat menerjang wilayah di pesisir utara.Â
Hujan deras mengakibatkan petani kopi khawatir lahan mereka akan rusak, sementara waktu panen sudah dekat.Â