Istri dan Perangai Anak Jadi Alasan PM Selandia Baru Mundur?

Di depan awak media, Perdana Menteri John Key menyatakan ia mengundurkan diri dari jabatannya. Dunia terkejut.

oleh Nurul Basmalah diperbarui 05 Des 2016, 18:12 WIB
Diterbitkan 05 Des 2016, 18:12 WIB
Perdana Menteri Selandia Baru, John Key
Perdana Menteri Selandia Baru, John Key mengunjungi Indonesia dalam rangka meningkatkan perdagangan dua negara (Reuters)

Liputan6.com, Wellington - Berita mengejutkan disampaikan Perdana Menteri Selandia Baru, John Key, pada Senin (5/12/2016) hari ini. Pria yang telah menjabat sebagai PM selama 8 tahun itu menyatakan bahwa ia akan segera mundur dari jabatannya.

Seperti dikutip dari News.com.au, PM John mengatakan keluarganya menjadi alasan utama untuk mengundurkan diri. Selama pidatonya, suami dari Bronagh Key itu juga mengatakan bahwa ia telah melewatkan banyak momen berharga bersama keluarganya.

"Untuk istriku, Bronagh, banyak malam dan akhir pekan yang dilaluinya sendiri, serta acara yang penting untuknya, tapi aku tak bisa menghadirinya," kata PM John.

Waktu yang dihabiskan John selama bertahun-tahun jauh dari keluarga diduga tak bisa lagi ditoleransi oleh sang istri, Bronagh. New Zealand Heralds mengatakan, mundurnya John dari jabatan PM adalah atas permintaan Bronagh.

Melanjutkan pidatonya, John menjelaskan bahwa jabatannya sebagai perdana menteri menuntut pengorbanan yang besar dari orang-orang yang ia cintai, termasuk keluarganya.

PM John Key bersama istri dan anaknya (instagram/@maxkey_)

John mengatakan bahwa ia berencana akan tetap tinggal di Selandia Baru dan lebih fokus pada keluarganya. John tampak senang ketika mengumumkan pengunduran dirinya itu.

John mengatakan bahwa dia telah berdiskusi sangat lama dengan istrinya untuk menentukan apakah ia akan kembali mencalonkan diri untuk yang keempat kalinya atau tidak.

"Tapi sejujurnya saya tidak berpikir dapat bertahan lebih lama lagi demi pemilihan berikutnya," ujar John.

"Anakku, Sthepie dan Max, beranjak dewasa dalam tekanan luar biasa akibat pekerjaan ayah mereka. Aku berterima kasih atas toleransi mereka. Aku dan Bronagh bangga pada mereka," kata PM yang akan segera lepas jabatan pada 12 Desember mendatang.

Anak-anak PM John

Kegembiraan John berbeda dengan anaknya, Max (21). Dia diduga akan merasa "tidak senang" karena kehilangan beberapa akses "kemewahan" yang didapatkannya selama 8 tahun belakangan.

Pria 21 tahun yang diberi julukan Fresh Prince of Parnell oleh media Selandia baru itu, dijadikan refensi untuk "menilai" seperti apa kemewahan hidup yang dijalani oleh keluarga John.

Sementara kakak perempuannya, Stephie Key, merupakan seorang seniman yang mengekspresikan feminisme melalui tubuhnya.

"Aku seorang pendukung feminitas, kebanggaan terhadap diri sendiri, dan kemampuan untuk hidup seperti apa yang Anda inginkan," ujar Stephie kepada Herald pada Minggu, 4 Desember 2016.

Anak laki-laki John, Max, pernah mendapatkan komentar pedas dari netizen setelah mengunggah fotonya saat tengah tidur di dalam Air Force One. Tidak hanya itu, Max juga mengundang temannya untuk berpesta di kediaman PM.

Jepretan gaya hidup tersebut kemudian diunggah oleh pria 21 tahun itu ke dalam akun Instagram-nya. Mendadak sontak ia mendapatkan komentar pro dan kontra dari netizen.

"Profil Max berbeda dengan anak pemimpin dunia lainnya. Lihat saja Instagram-nya. Bisa dilihat Max lebih suka berlibur, membeli barang mewah, dan belanja dengan boros," komentar seseorang yang dimuat dalam laman The Guardian.

Max Key bersama dengan ayahnya, Perdana menteri John Key (Instagram/maxkey_)

Menanggapi isu tentang dirinya, Max mengatakan dalam sebuah wawancara untuk majalah Remix bahwa dia tak ingin ikut campur dalam isu politik.

Sementara itu, Stephie, anak tertua John, menjalani kehidupan yang tak "biasa" dan jauh dari sorotan media. Namun, pada 2015 lalu perempuan 23 tahun itu menjadi sorotan setelah memamerkan karya seni solo pertamanya di Paris.

Karya seni Stephie tak hanya membuat orang-orang "takjub". Gadis itu juga menimbulkan kontroversi akibat pilihan seninya, membuat karakter yang menggabungkan pernikahan dan seni, dikenal dengan sebutan 'Cherry Lazar'.

Salah satu karyanya adalah 'Cherry on Top', menampilkan karakter Stephie dengan pose seksi. Seperti tak mengenakan baju, mengenakan kostum perawat seksi, dan melumuri tubuhnya dengan sushi dan McDonald.

Stephie Key, putri Perdana Menteri Selandia baru (Instagram/@cherrylazar)

"Cantik itu berbeda-beda. Tapi kepercayaan diri dan kekuatan untuk menunjukkannya adalah sesuatu yang mendunia," ujar Stephie dalam sebuah pernyataan pada Herald.

John Key lahir tahun 1961 berasal dari keturunan Austria-Yahudi.

Kepiawaiannya sebagai dealer valuta asing membuatnya terpilih sebagai kepala valas di Merril Lynch Singapura. Ia juga anggota dari Foreign Exchange Committe di New York Federal Reserve Bank dari tahun 1999-2001.

Dia mendapat pujian atas kepemimpinannya menyusul kekuatan ekonomi Selandia Baru yang mencapai US$ 170 miliar pasca-krisis keuangan global dan dua gempa bumi yang menghancurkan Christchurch.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya