Diduga Jiplak Pidato Clinton dan Bush, Presiden Ghana Tuai Kritik

Presiden Ghana dihujani kritik saat publik mengetahui bahwa pidato pelantikannya memplagiat sejumlah kutipan dari pidato eks Presiden AS.

oleh Citra Dewi diperbarui 09 Jan 2017, 13:20 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2017, 13:20 WIB
Presiden Ghana Nana, Akufo-Addo
Presiden Ghana, Nana Akufo-Addo, saat menyampaikan pidato inagurasi (AP)

Liputan6.com, Accra - Presiden Ghana Nana Akufo-Addo dihujani kritik saat publik mengetahui bahwa pidato pelantikannya memplagiat sejumlah kutipan dari pidato yang pernah disampaikan oleh mantan Presiden AS Bill Clinton dan George W. Bush.

Protes di media sosial dan media nasional atas plagiat tersebut sontak meredupkan kemenangan bagi mantan pemimpin oposisi itu, yang meraih kemenangan meyakinkan pada Desember lalu setelah dua kali sempat mengalami kekalahan pada pemilihan presiden.

Terbongkarnya hal tersebut dinilai sebagai hal memalukan bagi partai yang mengusung Nana, New Patriotic Party (NPP), karena telah membanggakan diri atas kompetensi profesional kepemimpinannya.

Partai tersebut telah menguraikan kebijakan yang bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja, memerangi kemiskinan, mempromosikan bisnis, dan memulihkan status Ghana sebagai tempat perekonomian paling dinamis di Afrika.

"Ini adalah panggilan untuk bangun bahwa sudah ada transisi dari pemimpin oposisi menjadi presiden dan saya yakin ia (Nana) akan lebih berhati-hati di masa depan," ujar ahli jajak pendapat dan penulis Ben Ephson. Ia menambahkan, setiap kecacatan politik tidak mungkin berlangsung abadi.

Sebelum plagiat tersebut terbongkar, banyak pihak memuji pidato berudrasi 26 menit yang disampaikan Nana setelah mengambil sumpah jabatan.

Menanggapi peristiwa tersebut, Direktur Komunikasi Presiden, Eugene Arhin, meminta maaf dan menyebut hal itu tak disengaja. Sementara itu pemimpin NPP lain yang dekat dengan Akufo-Addo, menolak berkomentar soal bagaimana kesalahan itu terjadi.

Dikutip dari Reuters, Senin (9/1/2017), kritik yang ramai diperbincangkan itu berfokus pada dua kalimat dalam pidato Nana.

"Saya meminta Anda untuk menjadi warga negara, warga negara bukan penonton, warga negara bukan subyek, warga negara yang bertanggung jawab membangun masyarakat dan bangsa kita," ujar Nana dalam pidatonya pada Sabtu, 7 Januari 2017.

"Meski tantangan kita menakutkan, begitu pula dengan kekuatan kita. Rakyat Ghana telah gelisah, mencari-cari, dan berharap, dan kita menjadikan visi dan kehendak rakyat yang datang sebelum kita sebagai pekerjaan kita hari ini," imbuh dia.

Kalimat pertama yang disampaikan Presiden Ghana itu mirip dengan pidato inagurasi Bush yang disampaikannya pada 2001. Sedangkan, kalimat kedua persis dengan pidato inagurasi Clinton pada 1993.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya