Liputan6.com, London - Ada istilah, bahwa kesan pertama memang penting. Tapi, para pramugari, punya alasan saat mengamai penumpang yang melangkah masuk ke dalam pesawat terbang.
Dikutip dari News.com.au pada Senin (27/2/2017), awak pesawat berbagi informasi tentang apa yang mereka amati dari para penumpang.
Alasannya, pengamatan itu bisa mengungkapkan banyak hal tentang perilaku seseorang ketika sedang dalam penerbangan, demikian menurut The Sun.
Advertisement
Baca Juga
Dalam suatu diskusi forum Quora, dua orang pramugari mengatakan mereka terkadang secara sekilas mengamati kebangsaan penumpang atau apakah mereka sedang mabuk.
Berikut ini adalah 5 hal yang kerap diamati ketika seorang penumpang melangkah masuk dalam penerbangan dan alasannya:
1. Kebangsaan
Sjaak Schulteis, seorang pramugari yang telah berdinas selama 30 tahun di maskapai Lufthansa mengatakan, "Kami mencuri dengan bahasa yang mereka gunakan dan mengamati majalah atau koran yang dibawa."
"Kalau saya mengetahui bahasanya, saya mencoba menyambut para tamu, semoga dugaan saya benar."
2. Aroma Bahaya
Hal lain yang jadi perhatian Sjaak adalah aroma yang menguar dari calon penumpang. "Apakah saya mencium sesuatu? Alkohol? Narkoba (bau mariyuana bisa tercium)?"
"Jika ada tamu yang datang dalam keadaan mabuk atau dipengaruhi narkoba, mereka bisa dilarang memasuki pesawat terbang."
"Kesan pertama biasanya benar dan kami memang menolak penumpang yang dapat menjadi bahaya bagi keselamatan penerbangan tersebut."
"Sejauh ini saya telah menolak naik 4 penumpang dan untungnya disokong oleh pilot dan petugas."
Tubuh Kekar Penumpang
3. Kesehatan Penumpang
Janice Bridger, yang pernah bekerja sebagai pramugari di beberapa perusahaan penerbangan mengaku memperhatikan kondisi fisik penumpang.
"Saya mengamati keadaan yang dapat membuat seseorang tidak boleh duduk di baris kursi darurat.”
"Mereka harus cukup bugar untuk mengangkat pintu darurat (hingga 30 kilogram) atau membuka pintu berat."
4. Kemampuan Bahasa Inggris
Janice juga mencari tahu kemampuan bahasa calon penumpang. "Jika seseorang tidak mengerti bahasa Inggris, mereka tidak bisa mengerti perintah yang diteriakkan. Mereka juga tidak bisa membaca petunjuk membuka pintu darurat."
"Hal itu juga membuat mereka tak bisa duduk di baris kursi darurat."
5. Penumpang Kekar
Kebugaran penumpang, kata pramugari Janice, juga jadi perhatiannya.
"Jika saya melihat seorang yang berotot, berdaya, kuat, dan bugar secara fisik, saya secara bisik-bisik menanyakan apakah seseorang seperti itu mau membantu jika diperlukan."
"Bantuan itu misalnya menaklukan atau memegang penumpang yang beringas. Kami berharap itu tidak pernah terjadi, tapi hanya bersiap-siap saja."
Advertisement