Pria yang Cium Kening Raja Salman di Malaysia Keturunan China

Sebuah foto viral di dunia maya memperlihatkan seorang pria tua keturunan Tionghoa tengah mencium kening Raja Salman.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 01 Mar 2017, 15:11 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2017, 15:11 WIB
Pria Mencium Raja Salman adalah Warga Malaysia Keturunan China
Pria Mencium Raja Salman adalah Warga Malaysia Keturunan China (Al Arabiya)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Dari Bandara Halim Perdanakusuma, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz mengawali kunjungannya ke Indonesia, Rabu 1 Maret 2017. Turun dengan menggunakan eskalator dan lift, pemimpin dari Dinasti Saud itu disambut Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat, termasuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Seperti diabadikan dalam foto, Raja Arab tersenyum saat menjabat tangan Gubernur DKI Jakarta yang keturunan China itu. 

Ahok terlihat membungkuk saat menyalami Raja Salman yang baru saja mendarat. ia juga turut dalam rombongan mengantarkan raja ke limosin yang telah dipersiapkan.

Adegan jabat tangan antara Raja Salman dan Ahok mengingatkan pada sambutan yang didapat sang pemimpin di Malaysia dari seorang pria sepuh keturunan Tionghoa.

Pria itu mencium kening sang raja dengan akrab. Seperti dikutip dari Al Arabiya pada Rabu (1/3/2017), ia adalah Syekh Hussain Yee, ulama Malaysia keturunan China.

Ia yang sebelumnya memeluk Buddha menjadi mualaf di usia 18 tahun pada tahun 1968. 

 

 

Raja Salman saat bersalaman dengan Gubernur DKI Jakarta Ahok. (Istimewa)

Syekh Lee memiliki hubungan erat yang panjang dengan Arab Saudi, setelah menuntut ilmu di University of Madinah, mengambil jurusan Ilmu Hadits.

Syekh Lee juga pendiri dan presiden dari organisasi Al-Khaadem. Ia juga penasihat bagi kantor mubaligh Malaysia, PERKIM fokus untuk membimbing para mualaf.

Ulama berusia 67 tahun itu pernah menjabat sebagai direktur Da’wah for the Islamic Center in Hong Kong dari tahun 1984 hingga 1985.

Foto pertemuan dengan Raja Salman juga diposting dalam akun Facebook Shaykh Hussain Yee.

"Kita berkumpul di sini untuk membantu, memperkuat, dan mendukung negara Islam (Malaysia) yang mendukung dan melindungi ajaran Islam," demikian kutipan pidato Raja Salman yang diposting dalam lama Facebook tersebut.

Dalam postingan sebelumnya, yang bertanggal 5 Februari 2017, Hussain Yee juga menyebarkan kata-kata mutiara.

"Islam bukan tiket bagi kita untuk menghakimi yang lain. Islam bagi diri saya adalah (jalan) untuk menjadi manusia yang lebih baik, untuk menjadi teladan bagi yang lain."

Raja Salman memulai kunjungan ke Asia dan menjadikan Malaysia negara pertama yang ia singgahi.

Selain meningkatkan kerja sama, Raja Salman menjalani serangkaian agenda di Kuala Lumpur. Di antaranya adalah meraih gelar kehormatan dari Pusat Kebudayaan International Islamic University Malaysia (IIUM) dan bertemu dengan Mufti Malaysia Dr Zu Alkifil bin Mohammed.

Setelah itu, Raja Salman memulai kunjungan ke Indonesia dengan membawa rombongan 1.500 orang termasuk 112 delegasi resmi.

Kargo seberat 459 ton yang dibawa langsung menggunakan pesawat dari Arab Saudi, mengangkut sejumlah keperluan rombongan, termasuk 2 mobil mewah Mercedes Benz dan tangga otomatis. Pemerintah RI pun menyiapkan toilet dan bangku khusus untuk Raja Salman. 

Selain mengunjungi Jakarta dan Bogor, Raja Salman juga akan menikmati Bali sebelum akhirnya bertolak  menjuju Brunei, Jepang, China, Maladewa dan Yordania. Di Maladewa Raja Salman akan menghabiskan dua pekan berlibur. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya