Disusupi, Akun Twitter McDonald's Serang Donald Trump

Tiba-tiba saja akun Twitter resmi McDonald's mengunggah hinaan terhadap Donald Trump.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 17 Mar 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2017, 19:00 WIB
Akun Twitter McDonald's singgung Donald Trump
Akun Twitter McDonald's singgung Donald Trump

Liputan6.com, Washington, DC - Kabar tak mengenakkan datang dari salah satu waralaba rumah makan cepat saji terbesar di dunia, McDonald's. Akun Twitter resmi mereka yang terverifikasi tiba-tiba saja menyerang Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

"@realDonaldTrump Anda presiden yang menjijikkan dan kami akan senang jika @BarackObama kembali, Anda (Trump) juga punya tangan yang kecil," demikian kicau akun @McDonaldsCorp pada Kamis kemarin seperti Liputan6.com kutip dari CNN, Jumat, (17/3/2017).

Tak lama, McDonald's menyatakan bahwa akun mereka "disusupi", tapi berhasil diamankan.

"Twitter memberitahukan kami bahwa akun kami disusupi. Kami menghapus kicauan tersebut, mengamankan akun kami dan tengah menyelidiki peristiwa ini," demikian klarifikasi McDonald's.

Kicauan yang menyerang langsung Trump tersebut dipublikasikan pada pukul 09.16 pagi. Sekitar 20 menit kemudian, tweet tersebut dihapus.

Pihak Twitter sendiri menolak menjelaskan lebih jauh insiden itu. Melalui email mereka mengatakan, "Kami tidak mengomentari akun individu demi alasan privasi dan keamanan".

Tidak diketahui persis maksud di balik penjelasan bahwa akun McDonald's tersebut disusupi, apakah itu berarti peretasan atau kerjaan staf/mantan karyawan yang "nakal".

Namun ini bukan kali pertama akun Twitter korporasi mengalami kejadian serupa. Dalam satu pekan pada tahun 2013, peretas menyusup ke akun Burger King dan Jeep.

Peretas mengubah foto profil Burger King dengan logo McD dan berkicau bahwa perusahaan telah dijual ke pesaingnya. Pada hari berikutnya, akun Twitter produsen mobil Jeep menuliskan, perusahaan telah dijual ke Cadillac.

Belum lama ini, akun sejumlah petinggi Twitter juga diretas. Para peretas mencuit foto bendera Turki, pesan anti-Jerman serta anti-Belanda, termasuk simbol Nazi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya