Liputan6.com, Kuala Lumpur - Sembilan warga negara Malaysia yang sempat "disandera" di Korea Utara dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) Jumat pagi waktu setempat.
Informasi yang diperoleh Channel News Asia menyebutkan, kepulangan mereka akan dikawal oleh Angkatan Udara Malaysia.
Baca Juga
Seperti dilansir Channel News Asia, Kamis, (30/3/2017), sebagai ganti dari kepulangan warga Malaysia ini adalah jasad Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korut, Kim Jong-un, akan diterbangkan ke Beijing, China, menggunakan maskapai Malaysia Airlines. Penerbangan dilaksanakan pada hari ini pukul 18.00 waktu Malaysia.
Advertisement
Pasca-kematiannya tanggal 13 Februari 2017 lalu, selama ini jenazah Kim Jong-nam berada di bawah kontrol otoritas Negeri Jiran.
Sebuah laporan menyebutkan, mobil van yang diyakini membawa jasad Kim Jong-nam terlihat memasuki MASkargo di KLIA sekitar pukul 15.00 waktu setempat.
Sementara itu, New Straits Times menuliskan, van terlihat memasuki kompleks kargo KLIA sekitar pukul 14.47 waktu setempat.
Pertukaran ini dilakukan tak lama setelah Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan, pihaknya tengah dalam "pembicaraan sensitif" dengan Korut.
"Yang penting bagi kita adalah hasilnya. Apa yang kita ingin capai adalah keselamatan warga Malaysia di Pyongyang dan juga menjaga citra Malaysia sebagai negara berdaulat yang menjunjung tinggi prinsip supremasi hukum," terang PM Malaysia tersebut.
Sementara itu, empat warga Korut, termasuk dua tersangka pembunuhan Kim Jong-nam diyakini juga diterbangkan keluar dari Malaysia. Kabar ini ramai diberitakan media lokal.
Dalam sebuah konferensi pers terpisah, Kepala Kepolisian Malaysia Khalid Abu Bakar mengatakan, "Dalam kasus Kim Jong-nam, sesuatu telah terjadi. Saya tidak ingin menjelaskan, tunggu saja pernyataannya".
Kim Jong-nam, putra sulung Kim Jong-il yang diasingkan dikabarkan tewas diracun oleh dua wanita, yaitu WNI asal Serang bernama Siti Aisyah dan seorang lainnya asal Vietnam, Doan Thi Huong. Keduanya kini tengah menjalani proses peradilan.
Kematian Jong-nam telah memicu sengketa diplomatik antara Malaysia-Korut di mana keduanya memberlakukan larangan keluar bagi warga negara satu sama lain. Baik Malaysia maupun Korut juga telah saling mengusir duta besar.
Korut-Malaysia juga membatalkan perjalanan bebas visa bagi masing-masing warga negara.