Liputan6.com, Moskow - Sebuah situs media yang dijalankan pemerintah Rusia, baru-baru ini melaporkan rencana Moskow untuk membangun kapal induk terbesar di dunia untuk bersaing dengan kapal induk kelas Nimitz milik Amerika Serikat.
Konsep kapal induk baru Rusia yang disebut 'Shtorm', akan seukuran dengan kapal induk AS. Meski demikian, situs tersebut mengklaim bahwa kapal itu akan menjadi yang terbesar di dunia.
Dilansir Business Insider, pada Selasa (25/4/2017) saat ini Rusia hanya memiliki satu kapal induk, yakni Admiral Kuznetsov. Selama beberapa dekade, kapal itu baru-baru ini menyelesaikan pengerahan tempur pertamanya ke Suriah.
Advertisement
"Di dek kapal Rusia (Admiral Kuznetsov) terdapat sekitar 30 pesawat, sementara kapal induk Amerika dapat mengangkut hingga 90," ujar seorang pejabat pertahanan Rusia kepada situs Russia Beyond The Headlines.
"Juga, dibutuhkan waktu beberapa menit untuk pesawat di Admiral Kuznetsov untuk lepas landas, sementara di kapal induk Amerika tiga pesawat hanya membutuhkan satu menit. Terlebih, banyak tigas yang dak dapat dilakukan kapal Rusia saat ini. Oleh karena itu, Rusia membutuhkan kapal induk baru," imbuh dia.
Dikutip dari Daily Mail, Selasa (25/4/2017), kapal induk Shtorm yang disebut dengan Project 23EOOOE, menghabiskan biaya US$ 17,5 miliar atau sekitar Rp 232,3 triliun dan diperkirakan mulai bertugas pada 2030.
Kapal induk kelas Shtorm tersebut, akan didukung oleh reaktor nuklir dan dapat membawa hingga 90 pesawat, termasuk T-50 yang baru didesain.
Meski diklaim Kremlin sebaagi kapal induk terbesar di dunia, spesifikasi kapal tersebut serupa dengan kapal idnuk kelas Nimtz AS.
Profesor Vadim Kozyulin yang pernyataannya dikutip oleh media Rusia, mengakui kapal tersebut akan didasarkan pada desain baru kapal induk USS Gerald R Ford.
"Itu akan menjadi bandara mengapung yang disertai seluruh skuadron kapal," ujar ozyulin.
Kapal induk terbaru tersebut akan memiliki dek yang seukuran dengan tiga lapangan sepak bola, menampung 5.000 awak kapal dan membutuhkan dermaga khusus.