Imam Masjid di Rusia Ternyata Alumnus UIN Malang

Masjid baru nan megah yang merupakan satu-satunya tempat ibadah umat Islam di Kostroma ini memiliki imam yang ternyata pernah sekolah di RI.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 09 Mei 2017, 10:10 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2017, 10:10 WIB
Imam masjid di Kostroma, Rusia. Fabriz Nurutdinov yang merupakan lulusan sebuah universitas di Malang. (Dokumentasi KBRI Moskow)
Imam masjid di Kostroma, Rusia. Fabriz Nurutdinov yang merupakan lulusan sebuah universitas di Malang. (Dokumentasi KBRI Moskow)

Liputan6.com, Moskow - Kostroma, sebuah kota berpenduduk sekitar 300 ribu orang, sekitar 340 km sebelah utara Moskow, baru saja memiliki sebuah masjid yang sangat megah. Peresmiannya dilakukan oleh Ketua Dewan Mufti Rusia, Ravil Gainutdin pada Jumat 5 Mei yang lalu.

Masjid baru tersebut merupakan satu-satunya tempat ibadah umat Islam di Kostroma.

Imam masjidnya, Fabriz Nurutdinov yang warga negara asli Rusia ternyata adalah alumnus S2 jurusan Tarbiyah tahun 2012 di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Istrinya merupakan seorang WNI asal Lamongan.

Selain sebagai imam, Fabriz Nurutdinov juga menjabat sebagai Direktur Organisasi Pengembangan Kebudayaan Islam Kostroma.

Dalam peresmian masjid itu, mengutip dari situs Kemlu.go.id, Senin (8/5/2017), Indonesia yang diwakili Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Darmawan Suparno, hadir atas nama Dubes RI untuk Federasi Rusia, M. Wahid Supriyadi.

Ketua Dewan Mufti Rusia secara khusus menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas kehadiran Indonesia, seraya menekankan akan terus berupaya meningkatkan hubungan baik RI-Rusia di bidang agama. Selain itu hadir Menteri Agama Republik Turki, Mehmet Gaermeza.

Turki hadir karena sebenarnya peresmian mesjid ini merupakan prakarsa dan kesepakatan bersama antara Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin dengan Presiden Republik Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Masjid Megah 3 Lantai

Bangunan mesjid Kostroma ini memiliki tiga lantai dengan kubah, serta dapat menampung kapasitas sekitar 1.000 orang. Interior dinding bangunan ibadah itu dihiasi dengan ornamen warna ceria khas masjid, lampu, dan karpet.

Bangunan mesjid tersebut juga memiliki madrasah untuk dewasa dan anak.

Proses pembangunan masjid ini sebetulnya telah dimulai sejak tahun 2004, namun sempat terhenti. Pada 2012 baru terdapat komitmen kesepakatan untuk penyelesaian pembangunan setelah Ketua Dewan Mufti Rusia bertemu dengan Gubernur Kostroma.

Saat ini terdapat sekitar 8.000 bangunan masjid di Rusia dan terdapat 20-25 juta penduduk Rusia yang beragama Islam. Umumnya mayoritas penganut Islam di Rusia berasal dari suku Tatar, yaitu masyarakat dari Asia Barat dan Tengah, keturunan Turki (Eurasia), Azerbaijan, Kazakhstan, Kyrgztan, Uzbekistan, dan lainnya.

Ketua Dewan Mufti Rusia menyampaikan bahwa mesjid bukan hanya tempat beribadah, tetapi juga sebagai pusat budaya dan tempat belajar serta mendidik, di mana para intelektual Muslim bersama-sama menentang radikalisme dan ekstremisme sebagai prinsip dasar agama Islam.

Hubungan Indonesia dan Rusia semakin hari semakin erat. Di bidang agama, hubungan kedua negara berlangsung baik melalui kegiatan saling kunjung pejabat pemerintah dan tokoh agama kedua negara, antara lain: kunjungan Menteri Agama RI, Ketua PB NU dan Delegasi Kementerian Agama RI, delegasi UIN Jakarta, kunjungan Ketua Umum Muhamadyah Prof. Din Syamsudin, dan pengiriman hafidz dalam Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) di Indonesia dan di Rusia.

Pertengahan Mei ini, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta direncanakan akan berkunjung ke Moskow dan Kazan dalam upaya meningkatkan kerjasama pendidikan tinggi Islam Indonesia-Rusia. Rektor UIN juga diagendakan untuk berbicara di forum kajian internasional terkenal Russian Institute for Advanced Studies (RIAS).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya