Rupiah dan Rupee, 3 Bukti Kedekatan India dan Indonesia

India dan Indonesia memiliki banyak kesamaan dalam beberapa hal. Hubungan kedua negara telah terjalin sejak ribuan tahun lalu.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 27 Mei 2017, 07:36 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2017, 07:36 WIB
Presiden Sukarno dan PM India Jawaharlal Nehru di Borobudur
Presiden Sukarno dan PM India Jawaharlal Nehru di Borobudur (Wikipedia/Tropenmuseum)

Liputan6.com, Jakarta - India dan Indonesia adalah dua negara demokrasi yang memainkan peran amat penting di dunia internasional.

Kedua negara juga sangat beragam, dari segi budaya, bahasa, agama dan etnis. Hubungan Indonesia dan India telah terjalin sejak dahulu kala, selama hampir 2 ribu tahun lamanya.

Hubungan kedua negara diperkuat karena adanya kesamaan yang sejarah, budaya, adat istiadat, kepercayaan, dan ekonomi yang mewarnai hubungan panjang Indonesia-India.

Kisah India dan Indonesia telah tergambar dalam penceritaan Mahabarata. Yawadvipa atau Pulau Jawa telah disebutkan dalam cerita dan syair kepahlawanan pada kitab kuno India. Disebutkan bahwa Sugriwa, salah satu jenderal yang diperintahkan Rama ke Yawadvipa untuk mencari Shinta.

Orang India telah mengunjungi Indonesia sejak zaman kuno. Sebaliknya, orang Indonesia kuno (bangsa Austronesia) telah memulai perdagangan bahari di laut Asia Tenggara dan Samudra Hindia. India juga menyebarkan ajaran Hindu termasuk bahasa Sansekerta dan aksara Brahmi ke Indonesia.

Seperti Liputan6.com kutip dari berbagai sumber, berikut sejumlah hal yang menggambarkan kesamaan dan kedekatan antara India dan Indonesia.

1. Nama Indonesia dan India

Nama Indonesia berasal dari bahasa Latin yaitu "Indus" yang berarti 'India', serta "nesos" dari bahasa Yunani yang berarti 'pulau'. Nama Indonesia kerap kali dikaitkan dengan nama India karena berasal dari bahasa Latin dan Yunani.

Nama ini mulai dikenal sejak Abad ke-18, jauh sebelum Indonesia berhasil merebut kemerdekaan. Selama zaman Kerajaan Sriwijaya, banyak orang Indonesia belajar ke Universitas Nalanda di India.

Selain nama Indonesia dan India yang sering dikaitkan, penggunaan bahasa juga sering dinilai memiliki kesamaan. Orang Jawa pada zaman dahulu sering menggunakan bahasa Sansekerta dalam beberapa tulisan.

Indonesia memasuki periode sejarah setelah mengadopsi aksara Palawa dan bahasa Sansekerta dari India.

Ini terbukti dari temuan prasasti Yupa yang ditemukan di kerajaan tertua di Indonesia, yaitu Kutai. Selain itu, Prasasti Tugu dari kerajaan Tarumanegara dan catatan sejarah Kalingga semuanya menggunakan bahasa Sansekerta.

Sejumlah pemuda mengarak patung Burung Garuda Pancasila dalam kegiatan

Sama halnya dengan moto bangsa Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika, frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno dan sering kali diterjemahkan dengan kalimat 'berbeda-beda tetapi tetap satu'.

Diterjemahkan per kata, "bhinneka" berarti beraneka ragam atau berbeda-beda. Kata "neka" dalam bahasa Sanskerta berarti macam dan menjadi pembentuk kata aneka dalam bahasa Indonesia.

Kata "tunggal" berarti satu. Kata "ika" berarti itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan beraneka satu itu, yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. 

2. Kedekatan Antar Kepala Negara

Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru adalah salah satu orang yang paling berjasa di awal mula masa kemerdekaan Indonesia. Saat Belanda memblokade wilayah Indonesia dari luar, India membantu mengirimkan obat-obatan dan berbagai bantuan lain untuk perjuangan Indonesia.

Pada 1950, Presiden pertama Indonesia Sukarno menyerukan kepada rakyat Indonesia dan India untuk meningkatkan hubungan yang sudah terjalin. Hubungan kedua negara terjadi selama lebih dari dua ribu tahun sebelum terputus sementara oleh kekuasaan kolonial Eropa.

Sukarno dan Nehru berteman baik. Keduanya sama-sama founding father atau bapak bangsa bagi negaranya masing-masing. Nehru dan Sukarno sama-sama ingin menciptakan Asia yang bebas dari kolonialisme.

Presiden pertama Indonesia Sukarno (AFP)

Saat perayaan kemerdekaan India yang pertama, tanggal 26 Januari 1950, Sukarno hadir sebagai tamu kehormatan. Kepada Nehru dan rakyat India, Sukarno mengucapkan terima kasih dan salam persaudaraan dari seluruh rakyat Indonesia. Tahun 1955 saat konferensi Asia Afrika, keduanya berdiri dalam satu mobil yang sama dan melambai pada rakyat Indonesia.

Sukarno pernah menulis surat pada Nehru yang sangat isinya begitu mengharukan:

"India dan rakyatnya terikat erat pada kami oleh darah dan kebudayaan. Hubungan ini telah terjalin dari awal tercatatnya sejarah. Kata India juga akan selalu ada dalam hidup kami. Sebagian kata itu merupakan rangkaian huruf pertama yang kami pilih untuk menamai bangsa dan negara ini."

Pada 1981, Perdana Menteri India Indira Gandi berkunjung ke Indonesia dan disambut oleh Presiden Soeharto. Saat itu Soeharto mengatakan, "India bukan hanya sebuah bangsa yang telah mewarisi sejarah dan budaya kepada Indonesia. Bagi kami India adalah teman bagi bangsa kami."

Selain Indira, Presiden Soeharto juga bertemu dengan sejumlah perdana menteri. Pada Tahun 1986 Soeharto bertemu dengan Rajiv Gandhi dan pada tahun 1994 bertepatan pada KTT G-15 di New Delhi Presiden Soeharto bertemu dengan Narasimha Rao.

Memasuki era reformasi, pertemuan kedua kepala negara juga terjadi antara Presiden ke-11 India yaitu APJ Abdul Kamal dan Presiden ke-3 Indonesia B J Habibie.

Kesamaan keduanya adalah sama-sama menjadi ikon teknologi. Kalam dikenal sebagai bapak misil di India dan Habibie dikenal sebagai bapak teknologi dan inovatif di Indonesia.

Tahun 2000, Presiden K R Narayanan menyambut kedatangan Presiden Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Dur. Kedua kepala negara itu dikenal sebagai bapak keberagaman.

Megawati Sukarnoputri. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selanjutnya pertemuan kedua negara kembali terjadi saat Perdana Menteri Atal Bihari Vajpayee menerima Presiden Megawati Soekarnoputri selama kunjungannya di India tahun 2002.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga bertemu dengan Perdana Menteri Manmohan Singh di tahun 2005 untuk membahas hubungan bilateral kedua negara.

Tahun 2014 menjadi sejarah bagi kedua pemimpin negara. Saat itu Perdana Menteri Narendra Modi memenangkan pemilihan umum.

Sama halnya dengan Presiden Joko Widodo yang memenangkan pemilu. Keduanya menjadi pilihan rakyat.

3. Rupee dan Rupiah

Sebagai orang Indonesia yang tinggal di negeri sendiri, kita pasti sudah sangat akrab dengan rupiah. Setiap hari kita melakukan transaksi jual atau beli barang menggunakan lembaran uang kertas dan logam yang namanya diresmikan jadi mata uang negara Indonesia.

Nama rupiah sering dikaitkan dengan Rupee yang merupakan mata uang India. Kata Rupiah yang berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu "rupya" yang berarti koin perak.

Rupee yang merupakan mata uang India juga berarti perak beberapa sumber mengatakan bahwa nama rupiah berasal langsung dari bahasa Sanskerta.

Kata rupiah merupakan pelafalan asli Indonesia karena adanya penambahan huruf ’h’ di akhir kata "rupya", sangat khas sebagai pelafalan orang-orang Jawa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya