Transformasi Qatar dari Miskin ke Negara Tajir

Qatar tengah jadi sorotan utama dunia setelah dikucilkan negara-negara Teluk, terutama Arab Saudi.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 06 Jun 2017, 15:57 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2017, 15:57 WIB
Ibukota Qatar Doha
Ibukota Qatar Doha (AFP)

Liputan6.com, Doha - Qatar saat ini jadi sorotan utama dunia. Pemutusan hubungan yang dilakukan oleh sejumlah negara Teluk adalah penyebabnya.

Sebelum disorot karena pengucilan tersebut, publik mengenal luas Qatar sebagai negara kaya minyak. Selain itu maskapai nasional mereka Qatar Airways dikenal jadi salah satu yang terbaik di dunia.

Siapa sangka segala kesuksesan itu didapat Qatar dalam waktu cukup singkat.

Dulunya Qatar merupakan negara paling miskin di Teluk. Doha adalah lokasi pencarian nelayan mutiara.

Namun, pada Abad ke-20 berbalik 180 derajat. Pada 1939, minyak bumi dalam jumlah besar ditemukan di sana.

Dengan minyak, Qatar membangun ambisi dan tujuan besarnya baik di dalam tatanan kawasan dan juga dunia.

Hasilnya terlihat jelas dari perkembangan Doha yang bertransformasi menjadi salah satu kota paling moderen di dunia. Serta keberhasilan 'kontroversial' mereka memenangkan hak jadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Sebelum dituding oleh Saudi cs mendanai kegiatan terorisme, Qatar mendapat kritik karena mendukung faksi Hamas di Palestina dan beberapa kelompok Islam di Suriah dan Suriah.

Dipimpin Emir Muda

Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani (AFP)

Pemimpin Qatar adalah Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani. Ia memimpin negara itu melalui penyerahan kekuasaan yang damai pada 2013 lalu.

Saat pertama kali dinobatkan, usia Tamim masih sangat muda, 33 tahun. Ia pun merupakan pemimpin paling muda dari seluru negara di Teluk.

Ketika dia ditunjuk sebagai suksesor sang ayah, Hamad bin Khalifa Al Thani. Timur Tengah geger besar.

Sebab, Qatar dinilai mendobrak tradisi. Sebelumnya, tak pernah ada pemimpin monarki Timur Tengah yang diganti karena keinginan sendiri untuk mundur.

Biasanya, pergantian kekuasaan hanya dilakukan ketika sang pemimpin meninggal dunia.

Ditunjuknya Tamim banyak mengundang kontroversi. Terutama dari dalam Qatar.

Bukan karena usia mudanya. Tetapi, Tamim dinilai beberapa analisis politik lebih konservatif dan menghidari risiko dibanding sang ayah.

Tamim pun pernah menyebut, melestarikan identitas nasional yang sesuai pada nilai-nilai tradisional Qatar akan jadi prioritas utamanya.

Media Besar dan Berpengaruh

Ilustrasi jurnalis. (Dreamstimes)

Al-Jazeera disebut salah satu media berpengaruh di jazirah Arab dan juga dunia. Mereka dimiliki di danai Pemerintah Qatar.

Al-Jazeera Arabic dikenal kencang dalam mengkritik beberapa subjek yang dianggap sensitif di wilayah Arab.

Namun, mereka jarang sekali mengkritik atau bersuara terkait negaranya sendiri, Qatar.

Pemerintah Qatar melakukan filter ketat atas materi yang ada di dunia maya. Mereka tidak menyensor beberapa materi yang menghina Islam.

Tidak hanya itu. Materi pornografi juga dilarang keras masuk ke negara ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya