Terjatuh, Bocah AS Tak Sengaja Temukan Fosil 1 Juta Tahun

Seorang anak asal New Mexico tak sengaja menemukan fosil stegomastodon berusia 1,2 juta tahun saat dirinya tersandung.

oleh Citra Dewi diperbarui 20 Jul 2017, 16:30 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2017, 16:30 WIB
Fosil satu juta tahun
Jude Sparks dan fosil satu juta tahun temuannya. (Peter Houde)

Liputan6.com, Santa Fe - Seorang anak laki-laki asal New Mexico, Amerika Serikat, baru-baru ini tak sengaja menemukan hal yang kemungkinan besar akan membuat teman-temannya--bahkan peneliti profesional--cemburu, yakni fosil berusia satu juta tahun.

Kejadian itu berawal saat bocah itu, Jude Sparks, sedang berjalan-jalan bersama keluarganya di Las Cruces, New Mexico, ketika ia tersandung dan jatuh di atas gundukan.

Karena penasaran, ia dan saudara laki-lakinya memutuskan untuk "meneliti" apa yang mereka temukan dan menyebutnya sebagai bangkai sapi besar. Ketika dibawa kepada orangtuanya, mereka mengidentifikasi kerangka itu sebagai tengkorak gajah.

Namun, mereka semua salah.

Dikutip dari Independent, Kamis (20/7/2017), menurut profesor biologi di New Mexico State University, Peter Houde, tengkorak itu merupakan milik stegomastodon berusia 1,2 juta tahun--kerabat jauh gajah, serupa dengan mastodon.

"Ini merupakan hal yang jarang ditemukan," ujar Houde kepada The New York Times dan menambahkan bahwa penemuan oleh bocah sembilan tahun itu merupakan hal luar biasa.

Fosil stegomastodon jarang ditemukan di Amerika Serikat. Menurut kurator palaeontologi di New Mexico Museum of Natural History and Science, Spencer Lucas, hanya ada dua ratus fosil yang ditemukan di seluruh dunia.

Setelah berbincang-bincang dengan keluarga Sparks pada November 216, Houlde dengan segera membentuk tim, mengajukan perizinan, dan mencari dana untuk ekskavasi.

Ekskavasi terakhir ia lakukan pada Mei 2017, enam bulan setelah penemuan yang tak disengaja itu.

"Kami sangat, sangat bersyukur bahwa (keluarga Sparks) menghubungi kami, karena jika mereka tidak melakukannya, jika mereka mencoba menggalinya sendiri, itu hanya akan merusak spesimen itu," ujar Houde.

"Itu hal yang harus dilakukan dengan hari-hati dan mengetahui caranya," imbuh dia. Houde saat ini berharap dapat memajang fosil itu di universitas.

 

Simak video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya