Kelahiran Lebanon, Politisi Australia Dilarang Masuk AS

Tak hanya lahir di Lebanon, politisi Australia ini juga pernah mengunjungi Suriah pada 2007. Inikah alasan ia dilarang masuk ke AS?

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 31 Jul 2017, 07:48 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2017, 07:48 WIB
Kelahiran Lebanon, Politisi Australia Dilarang Masuk AS
Anggota Parlemen Australia Khalil Eideh, dilarang masuk AS (Parliament of Victoria/ABC.net.au)

Liputan6.com, Canberra - Anggota parlemen dari negara bagian Victoria Australia, Khalil Eideh, ditolak masuk ke Amerika Serikat dalam kunjungan yang dimaksudkan untuk melakukan studi banding.

Anggota majelis tinggi di Victoria merupakan politisi Australia kelahiran Lebanon, dan merupakan bagian dari anggota parlemen yang sedang mengkaji efektivitas peraturan mengenai narkoba di Eropa dan Amerika Utara.

Namun ketika hendak terbang dari Kota Vancouver di Kanada ke Kota Denver, Khalil Eideh diberitahu bahwa penerbangannya telah dibatalkan oleh Amerika Serikat. Demikian seperti dikutip dari ABC.net.au pada Senin (31/7/2017).

Khalil dan anggota parlemen lainnya memiliki visa resmi untuk kunjungan ini, sehingga tidak jelas mengapa dia tidak diizinkan masuk ke sana.

Khalil yang beragama Islam ini masih berada di Kanada dan akan kembali ke Australia dalam waktu dekat.

Rekannya dari Partai Buruh, Natalie Suleyman, yang juga berada dalam rombongan yang sama, dan juga beragama Islam, mengatakan Khalil sangat kecewa.

"Sangat mengecewakan melihat rekan sendiri harus mengalami hal seperti ini," kata Suleyman yang berada di Denver ketika dihubungi oleh ABC.

"Ini merupakan pengalaman mengejutkan."

Selain memiliki sejarah lahir di Lebanon, Eideh memiliki pertalian dengan Suriah, lewat surat yang ditulisnya kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad di tahun 2002, di mana dia mengatakan kemudian surat itu ditafsirkan keluar dari konteknya.

Laporan dari parlemen Australia membenarkan bahwa Eideh memiliki kontak dengan Suriah. Ia bersama tiga anggota parlemen dari Negeri Kanguru lainya pernah mengunjungi Suria pada 2007.

Para anggota parlemen itu mengunjungi Suriah dan Dubai untuk mencari 'kemungkinan kerja sama dengan Qatar' dan menjadi saksi mata kekejaman Irak terhadap pengungsi.

Di Suriah, Eideh dan delegasi Australia ditemui oleh Wakil Presiden Suriah, Najah Al-Fattah. Delegasi juga mengunjungi parlemen Suriah dan bertemu dengan sejumlah pejabat penting.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah berusaha untuk melarang warga asal Suriah untuk memasuki Amerika Serikat.

Pejabat Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS Jaime Ruiz mengatakan hanya sejumlah kecil dari 1,2 juta yang masuk ke AS setiap harinya yang dilarang.

"Penting untuk diketahui bahwa pengunjung yang sudah memiliki visa tidaklah menjamin akan bisa masuk ke Amerika Serikat," katanya.

"Visa mengijinkan seorang pengunjung mengetuk pintu, melakukan perjalanan ke pelabuhan masuk, bandara, atau perbatasan darat, dan kemudian meminta izin kepada Dinas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan."

"Seluruh pengunjung harus memenuhi hukum yang mengizinkannya masuk," ucap Ruiz.

Pemerintah Victoria telah mendesak Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia untuk meminta penjelasan kepada pihak berwenang AS mengapa Eideh tidak diizinkan masuk.

Khalil Eideh adalah Wakil Ketua Dewan Legislatif dan sudah menjadi anggota parlemen sejak tahun 2006.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya