Liputan6.com, Tel Aviv - Lewat citra satelit, Israel mengklaim telah menyingkap sebuah kompleks pabrik rudal jenis Scud di Suriah.
Tel Aviv menyebut bahwa itu merupakan pabrik rudal Scud pertama yang berdiri di Suriah, negara yang tengah dilanda perang saudara berkepanjangan.
ImageSat, operator satelit Israel tipe EROS-B, merilis gambar citra satelit itu ke media lokal dan dipublikasikan pada Selasa 15 Agustus 2017.
Advertisement
Menurut analisis, pabrik rudal itu berlokasi dekat Latakia, kawasan di tepi pantai barat yang dikontrol oleh rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Hasil telaah imageSat juga mengklaim bahwa pabrik itu menyerupai fasilitas pemroduksi rudal milik Iran di Tehran. Sehingga, Israel menduga bahwa pemerintah Negeri Para Mullah turut terlibat pembangunan fasilitas di Latakia tersebut. Demikian seperti dilansir Independent, Rabu(16/8/2017).
Baca Juga
Kepada media Israel Channel 2, seorang pakar menyebut bahwa pabrik yang tergolong canggih itu tidak akan mampu berdiri tanpa keterlibatan langsung teknisi dan insinyur Iran di Suriah.
Sang pakar juga menduga bahwa pabrik yang hingga saat ini masih dalam proses konstruksi itu turut memiliki fasilitas produksi dan penyimpanan rudal bawah tanah. Dan kuat dugaan, misil Scud yang diproduksi di pabrik itu memiliki kapasitas menempuh target jarak jauh, salah satunya kawasan Israel.
Pabrik di Latakia diprediksi akan selesai pada akhir 2017.
Selain itu, pemerintah Israel khawatir bahwa kemunculan pabrik itu merupakan salah satu bukti dari merambahnya pengaruh Iran di kawasan Suriah, khususnya dalam mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad.
Sementara itu, media The Times of Israel menyebut bahwa Lebanon, dengan dibantu Iran, turut membangun sebuah pabrik untuk memproduksi rudal tipe Fateh, misil jarak menengah yang juga mampu menjangkau kawasan Israel.
Tel Aviv cemas akan keterlibatan Garda Revolusi Iran, militan Syiah, dan militan Hizbullah dari Lebanon dalam konflik bersenjata dan terorisme di kawasan.
Bagi Israel, merambahnya pengaruh Iran dan Hizbullah Lebanon di kawasan akan menyudutkan Tel Aviv.
"Kami sangat tegas menolak kehadiran militer Iran dan sekutunya, terutama Hizbullah, di Suriah dan kami akan melakukan apa yang dianggap perlu untuk menjamin keamanan Israel," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Dalam kesempatan yang berbeda, Amerika Serikat dan Rusia, dua negara yang kehadiran militernya mendominasi di Suriah, juga turut berkomitmen untuk mengendurkan pengaruh Iran dan Lebanon di kawasan.
Saksikan juga video berikut: