Liputan6.com, Melbourne - Michael Jakarimilena, yang pernah mengikuti Indonesian Idol, menggelar konser keliling sejumlah sekolah di Australia. Lewat bernyanyi, ia ingin lebih mengajarkan bahasa dan budaya Indonesia.
Tahun 2017 ini menjadi tahun kedua bagi Michael untuk bekerja sama dengan Balai Bahasa Indonesia Perth, untuk melakukan konser kelilingnya setelah melakukan hal yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Michael mengaku saat masih kecil, ia belajar bahasa Indonesia dengan lagu-lagu yang dinyanyikan gurunya. Karenanya, ia ingin agar murid-murid di Australia pun bisa belajar bahasa Indonesia dengan lebih mudah.
Advertisement
"Metode ini, dengan melalui konser, lagu, anak-anak datang seperti noton pertunjukkan, terus mereka datang, mereka diperkenalkan dengan lagunya," ujar Michael yang dikutip dari ABC Australia, Sabtu (18/9/2017).
"Jadi mungkin lebih efektif waktu kita lakukan dengan cara yang lebih menyenangkan."
Adalah inisiatif Balai Bahasa Indonesia Perth (BBIP), sebuah organisasi nirlaba di Australia Barat, yang mencoba membantu sekolah-sekolah di Australia menjalankan kelas bahasa Indonesia.
Seperti yang dikatakan Karen Bailey, Ketua BBIP, mereka ingin lebih memberikan inspirasi dan motivasi kepada para murid-murid kelas bahasa Indonesia, agar dapat lebih terlibat dengan kehidupan warga Indonesia.
Konser keliling Michael J ini adalah salah satu upaya tersebut, dengan dilakukan di lima kota besar Australia, yakni Melbourne, Sydney, Adelaide, Darwin, dan Perth.
Di Melbourne, Michael J menggelar konsernya di Melbourne High School, sekolah khusus murid pria. Ada enam sekolah yang mengirimkan murid-murid kelas bahasa Indonesia untuk menonton Michael J.
Selama pertunjukkan Michael J in Oz School Concerts, ratusan murid-murid bisa langsung mempraktekan dan belajar kata-kata baru dengan ikut menyanyi lewat lirik, yang ditampilkan di sebuah layar besar di panggung.
"Luar biasa mendengar bahasa Indonesia dinyanyikan dan mendengar seseorang yang dicintai oleh budaya Indonesia," ujar Kai Vestergaard, pelajar Melbourne High School.
Bahasa Indonesia Dianggap Kurang Menarik
BBIP juga menilai adanya tantangan dalam mengajarkan bahasa Indonesia di Australia, yang kadang dinilai kurang memiliki nilai tambah atau kurang dipelajari.
Guru Bahasa Indonesia di Melbourne High School, Jatni Rachmat mengatakan beberapa kelas bahasa yang populer di sekolah biasanya adalah bahasa-bahasa Eropa, seperti bahasa Prancis.
"Karena mereka menilai dengan belajar bahasa Prancis dan tahu budayanya, maka itu keren," jelasnya
"Maka kita pun harus membuat belajar bahasa Indonesia itu keren, dengan cara mempelajarinya lewat budaya pop," tambah Jatni yang sudah puluhan tahun mengajar bahasa Indonesia.
Progam milik Balai Bahasa Indonesia Perth ini didanai oleh Australia Indonesia Institute dan Kedutaan Besar RI di Canberra.