Terjerat Skandal Suap, Bos Samsung Dihukum 5 Tahun Penjara

Bos Samsung Lee Jae-young menerima hukuman 5 tahun penjara atas kasus penyuapan yang juga terkait nama eks Presiden Korsel, Park Geun-hye.

oleh Citra Dewi diperbarui 25 Agu 2017, 15:04 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2017, 15:04 WIB
Lee Jae-young
Bos Samsung Lee Jae-young menerima hukuman 5 tahun penjara setelah terbukti melakukan penyuapan. (Chung Sung-Jun/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Seoul - Pejabat tinggi Samsung, Lee Jae-young, menerima hukuman 5 tahun penjara setelah terbukti melakukan penyuapan dan sejumlah skandal lain. Lee (49) saat ini berperan sebagai pemimpin tertinggi Samsung sejak ayahnya, Lee Kun-hee, mengalami serangan jantung dan koma pada 2014.

Pada Februari 2017, Lee ditahan oleh pihak berwenang Korea Selatan. Ia dituduh melakukan penyuapan, penggelapan, dan penyembunyian aset di luar negeri.

Kasus tersebut terkait dengan skandal yang menyebabkan lengsernya Presiden Korsel, Park Geung-hye. Lee dituduh memberikan sumbangan senilai 41 miliar won ke yayasan nirlaba yang dioperasikan oleh Choi Soon-sil, teman dekat Park.

Jaksa menuduh bahwa sumbangan Lee itu diberikan kepada orang kepercayaan Park untuk mendapatkan dukungan pemerintah atas restrukturisasi besar Samsung yang dapat memperkuat kendalinya atas Samsung Electronics.

Pria terkaya ketiga di Korsel itu terhindar dari hukuman 12 tahun penjara yang sebelumnya diajukan oleh jaksa. Hukuman tersebut merupakan yang terlama yang pernah diberikan pengadilan kepada pemimpin perusahaan besar Korsel atau chaebol.

Di luar tempat persidangan, ratusan polisi antihuru-hara dikerahkan untuk mencegah konfrontasi antara pihak yang pro dan kontra terhadap Lee dan Park.

Mantan Presiden Korsel Park Geun-hye dengan tangan diborgol tiba di Pengadilan Distrik Pusat Seoul, Korea Selatan (23/5). Park Geun-hye menjalani sidang perdana atas serangkaian tuduhan korupsi yang dialamatkan kepadanya. (Kim Hong-ji/Pool Photo via AP)

Lee Jae-young adalah tokoh paling tersohor yang ditangkap dalam penyelidikan itu. Ia didakwa bersama empat eksekutif Samsung lainnya.

Mereka termasuk mantan wakil ketua Samsung Group Choi Gee-sung, mantan presiden Chang Choong-ki, mantan presiden Samsung Electronics Park Sang-jin, dan wakil presiden eksekutif Hwang Sung-soo.

Tiga di antara mereka mengundurkan diri setelah diterpa kasus tersebut. Namun semuanya membantah seluruh tuduhan termasuk penyuapan dan penyembunyian aset.

Samsung dan Perekonomian Korea Selatan

Samsung Group terdiri dari 60 perusahaan yang sangat penting bagi perekonomian Korea Selatan. Penjualan gabungan perusahaan itu setara dengan seperlima atau 20 persen PDB nasional.

Lee menjadi presiden Samsung pada 2009. Empat tahun kemudian, yakni pada 2013, ia menjabat sebagai wakil ketua Samsung Electronics, perusahaan pembuat ponsel, televisi, kamera, dan sejumlah barang elektronik lain.

Namun, sejak ayah Lee menderita serangan jantung pada 2014, Lee dianggap sebagai pemimpin de facto dari Samsung Group.

Kasus tersebut kemungkinan akan merusak reputasi Lee sebagai salah satu pemimpin bisnis terkuat di Korea Selatan.

Meski demikian, sejak ditangkap pada Februari lalu, sejumlah operasi bisnis Samsung tampaknya tak terpengaruh dan terus berlanjut. Pada 23 Agustus 2017, Samsung Electronics mengeluarkan produk terbarunya, yakni Samsung Galaxy Note 8.

 

Saksikan video berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya