Liputan6.com, Seoul - Petinggi Samsung, Lee Jae-yong ditahan oleh pihak berwenang Korea Selatan. Ia dituduh terjerat skandal suap dan beberapa kasus lainnya.
Dilansir dari BBC, Jumat (17/2/2017), kasus ini terkait dengan skandal yang menyebabkan lengsernya Presiden Korsel, Park Geung-hye.
Petinggi Samsung itu dituduh memberikan sumbangan untuk yayasan non-profit yang dioperasikan oleh Choi Soon-sil, teman dari Presiden Park. Langkah itu dilakukan untuk ditukar dengan bantuan pemerintah.
Advertisement
Sejauh ini Lee dan Grup Samsung menyangkal melakukan tuduhan yang diarahkan kepadanya.
Bos Samsung itu sebelumnya sudah diinvestigasi dengan beberapa eksekutif perusahaan lain pada Januari lalu, namun belum dilakukan penahanan terhadapnya. Pada putusan pengadilan berikutnya, pihak terkait memutuskan sudah memiliki cukup bukti untuk penangkapan dan bergegas menahannya.
"Perlu diakui bahwa Lee Jae-yong harus ditahan terkait tuduhan pidana baru dan bukti baru yang ditemukan," ujar seorang juru bicara pengadilan dalam sebuah pernyataan pada Jumat waktu setempat.
Lee pun ditahan sejak itu, setelah sidang tertutup awal pekan ini.
Jaksa menuduh Lee memberikan suap 41 milar won setara US$ 36 juta atau sekitar Rp 479 miliar untuk Presiden Park dan rekannya Choi Soon-sil, guna memenangkan dukungan pemerintah untuk transisi kepemimpinan mulus dalam Samsung.
Lee Jae-yong, yang juga dikenal sebagai Jay Y Lee, pertama kali memaparkan bukti di depan sidang parlemen pada bulan Desember tahun 2016 lalu. Sejak Januari 2017, ia ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam kasus itu.
Pada sidang parlemen, Samsung mengaku memberikan total 20,4 miliar won untuk memenangkan dua yayasan, tetapi membantah mencari imbalan dibaliknya. Lee juga menegaskan perusahaan memberi kuda dan uang untuk membantu karir berkuda putri Choi, Chung Yoo-ra.
Lee saat ini menjabat sebagai wakil ketua Samsung Electronics. Tapi karena ayahnya, Lee Kun-hee, menderita serangan jantung pada 2014, ia dianggap bos de facto dari seluruh jaringan grup Samsung.
Jaksa sekarang memiliki 20 hari untuk menjebloskannya ke penjara dan menginvestigasinya sebelum secara resmi mendakwa Lee.
Penyelidikan
Pihak kejaksaan sendiri telah menyelidiki dukungan Samsung terhadap yayasan dan perusahaan yang dikendalikan Choi. Karena hal itu diduga terkait dengan keputusan Layanan Pensiun Nasional (NPS) 2015 untuk mendukung merger kontroversial senilai US$ 8 miliar antara Samsung C&T dan Cheil Industries Inc.
Samsung dalam sebuah kesempatan mengaku telah memberikan dana ke NPS, namun berulang kali membantah melakukan lobi untuk mendorong terjadinya merger.
"Sulit untuk menerima pernyataan jaksa bahwa terdapat permintaan tak patut demi mendukung merger atau suksesi," jelas pihak Samsung pada Senin waktu setempat.
Ketua NPS, Moon Hyung-pyo telah didakwa pada Senin lalu atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan memberikan kesaksian palsu.
Pada Desember lalu, Hyung-pyo mengaku memerintahkan lembaga yang dipimpinnya untuk mendukung merger Samsung C&T dan Cheil Industries pada tahun 2015. NPS diketahui merupakan lembaga dana pensiun terbesar ketiga di dunia.
Dan peran Presiden Park menurut pihak kejaksaan adalah, melalui stafnya, presiden perempuan itu memerintahkan Moon untuk memastikan merger kedua perusahaan itu berhasil.
Ketika Choi dan sejumlah pejabat Korsel telah ditangkap, Presiden Park (64) masih melenggang bebas. Namun kekuasaannya sebagai orang nomor satu di Negeri Ginseng itu telah dilucuti dan ia saat ini sedang menanti putusan Mahkamah Konstitusi atas sidang pemakzulan dirinya yang diajukan oleh para anggota parlemen.