RI Siap Bantu Penyelesaian Isu Rohingya yang Kembali Memanas

Memanasnya kondisi di Rakhine, Pemerintah Indonesia kembali ingatkan kemanusiaan harus dinomorsatukan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 29 Agu 2017, 22:00 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2017, 22:00 WIB
Seorang perempuan berjalan di antara puing-puing kebakaran kamp pengungsi Rohingya di Rakhine pada 3 Mei 2016
Seorang perempuan berjalan di antara puing-puing kebakaran kamp pengungsi Rohingya di Rakhine pada 3 Mei 2016 (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta Warga Rohingya di Rakhine State, Myanmar kembali dilanda ketakutan, dibayangi pengejaran oleh pihak militer Myanmar. 

Indonesia mengingatkan agar penanganan konflik tetap memerhatikan sisi kemanusiaan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, sejak kondisi memanas itu, dirinya langsung berkomunikasi dengan Duta Besar Indonesia khususnya di Yangon, Myamnar. Duta Besar Indonesia juga akan melakukan pertemuan dengan National Security Advisor Myanmar U Thaung Tun guna mendapat penjelasan atas kerusuhan yang terjadi belakangan ini.

"Kita mengamati perkembangan ini dengan sangat prihatin," kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/8/2017).

"Pusaran kekerasan terjadi lagi yang berawal dari diserbunya, ada attack kepada pihak polisi di Myanmar yang kemudian melahirkan circle kekerasan yang baru," sambung dia.

Indonesia memiliki kedekatan dengan warga Rohingya di Myanmar. Berbagai bantuan sudah disalurkan untuk warga di sana.

Retno mengingatkan semua pihak untuk mengendepankan masalah kemanusiaan dalam menyelesaikan permasalahan ini. Jangan sampai, korban justru lebih banyak dari masyarakat sipil.

"Yang kedua, kita tekankan bagi semua pihak untuk tidak melakukan tindakan kekerasan yang dapat memperburuk situasi yang ada di lapangan," imbuh dia.

Perlindungan keamanan secara infklusif juga harus diberikan pemerintah Myanmar kepada warga di Rakhine State. Retno menegaskan, Indonesia tetap konsisten membantu penyelesaian konflik di negara bagian itu.

"Indonesia tetap berkomitmen untuk memberikan kerja sama dan bantuannya kepada pemerintah Myanmar untuk mengatasi situasi atau untuk membangun Rakhine State yang inklusif," ucap dia.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya