Liputan6.com, New York - Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan sekitar 800 ribu orang bunuh diri setiap tahun. Untuk memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia pada 10 September ini, WHO menekankan peran penting media untuk menghentikan seseorang melakukan bunuh diri.
Dikutip dari laman Voice of America, Selasa (12/9/2017), di seluruh dunia, ada satu orang bunuh diri setiap 40 detik.
Baca Juga
WHO melaporkan, untuk setiap tindakan bunuh diri, ada 20 orang lain -- terutama anak muda -- yang berupaya melakukan tindakan serupa.
Advertisement
Bunuh diri adalah penyebab utama kematian kedua di antara orang berusia 15 hingga 29 tahun.
Kebanyakan bunuh diri, atau lebih dari 78 persen, terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Faktor risiko bunuh diri antara lain akibat gangguan jiwa, khususnya depresi dan kecemasan akibat alkohol.
WHO menunjukkan bukti bahwa media bisa memainkan peran penting dalam mencegah bunuh diri, dengan melaporkan tragedi itu secara bertanggung jawab.
Ilmuwan di Departemen Kesehatan Mental dan Penyalahgunaan Zat WHO Alexandra Fleischmann mengatakan, orang sering enggan membicarakan bunuh diri karena stigma yang ada.
Wartawan, ujar Fleischmann, bisa membantu mengatasi stigma ini dengan mendorong orang untuk mencari pertolongan dan berbicara secara terbuka tentang tekanan yang mereka hadapi.
WHO mengingatkan bahwa pelaporan yang tidak bertanggung jawab bisa mendorong tindakan bunuh diri mereka yang meniru bunuh diri yang dilihat atau dibaca, dan meningkatkan risiko tersebut.
WHO melaporkan metode bunuh diri yang paling umum adalah meracuni diri dengan pestisida, dan dengan senjata api. Ditambahkan, banyak kematian seperti ini bisa dicegah dengan membatasi akses terhadap sarana itu.
Â
6 Negara dengan Angka Bunuh Diri Tertinggi 2017
Angka bunuh diri terus meningkat dari hari ke hari. WHO melaporkan, setiap 20 detik seseorang melakukan bunuh diri. Dilansir dari themeshnews.com, menurut penelitian rasio jumlah orang yang bunuh diri selama enam tahun terakhir meningkat 50 persen.
Situasi ini dianggap memprihatinkan. Pada era teknologi yang cepat ini banyak penelitian telah membuktikan bahwa alasan dan faktor seseorang melakukan bunuh diri karena penyakit psikologis dan penyalahgunaan zat tertentu. Alasan lainnya karena kesulitan keuangan.
Enam negara dengan angka bunuh diri tertinggi tahun 2017, yakni Hungaria, Slovenia, Kazakhstan, Guyana, Korea Selatan, dan Lithuania.
Lithuania menjadi satu-satunya negara dengan angka bunuh diri tertinggi di dunia. Faktor utama penyebab mereka melakukan hal fatal ini, yaitu krisis ekonomi, sehingga di mana-mana pengangguran merajalela.
Menurut laporan, bunuh diri tertinggi di Lituania mayoritas terjadi pada pekerja berusia 35-54 tahun yang mempunyai tugas merawat keluarga.
Selama bertahun-tahun negara ini tetap mempunyai angka kematian karena bunuh diri tertinggi sekitar 31 orang per 10.000 jumlah penduduk.
Advertisement