Ribuan Orang Berpakaian Hitam Padati Lokasi Kremasi Raja Thailand

Berlapis tikar plastik tipis di trotoar dekat Grand Palace, orang-orang berpakaian hitam menanti kremasi Raja Thailand Bhumibol Adulyadej.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 26 Okt 2017, 10:19 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2017, 10:19 WIB
Ribuan orang berpakaian hitam menanti kremasi Raja Thailand Bhumibol Adulyadej. (AFP/Ye Aung Thu)
Ribuan orang berpakaian hitam menanti kremasi Raja Thailand Bhumibol Adulyadej. (AFP/Ye Aung Thu)

Liputan6.com, Bangkok - Ribuan orang memenuhi Bangkok untuk menyaksikan prosesi pemakaman mendiang Raja Thailand Bhumibol Adulyadej, Kamis waktu setempat. Para pelayat bahkan sudah memadati jalanan dekat lokasi kremasi sejak malam hari.

Seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (26/10/2017), dengan beralas tikar plastik tipis yang digelar di trotoar dekat Grand Palace, para pelayat yang berpakaian serbahitam itu tidur di tempat dengan sudut bagus untuk melihat prosesi kremasi yang dimulai pukul 07.00 pagi waktu setempat.

Hujan lebat yang sebelumnya mengguyur tak menghalangi para pelayat untuk datang ke dekat lokasi kremasi. Banyak di antaranya memasang tenda demi menyaksikan prosesi kremasi dari sudut terbaik. 

Sementara itu, bangunan-bangunan di sana dihiasi dengan bunga marigold kuning disertai potret sang raja. 

Kremasi raja Thailand itu akan menampilkan ritus kuno dan serangkaian prosesi dari Grand Palace di kawasan bersejarah Bangkok, hingga krematorium kerajaan di sebuah alun-alun dekat istana.

Jenazahnya akan dibawa dari Grand Palace ke tempat kremasi dengan kereta emas.

"Dana US$ 90 juta telah disisihkan untuk pemakaman mewah yang belum pernah ada sebelumnya di Thailand," kata beberapa pejabat saat persiapan prosesi tersebut.

Raja Bhumibol, yang juga dikenal sebagai Raja Rama IX, wafat Oktober 2016. Ia mengembuskan napas terakhir di usia 88 tahun, setelah berkuasa selama tujuh dekade.

Dia memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas selama bertahun-tahun di tengah pergolakan politik Negeri Gajah Putih.

Thailand berkabung selama satu tahun sejak wafatnya Raja Bhumibo. Stasiun radio dan televisi juga memainkan lagu yang didedikasikan untuk raja hampir tanpa henti.

Lagu-lagu tersebut mendorong orang-orang di Thailand untuk mengikuti "jejak sang ayah".

Raja Bhumibol sering disebut sebagai "ayah" oleh orang Thailand dan dianggap telah menghidupkan kembali popularitas kerajaan di Thailand.

Menanti Pemakaman Sang Raja

Salah satu pelayat, Piyamat Potsopho mengatakan bahwa dia telah menunggu prosesi pemakaman raja sejak Rabu, 25 Oktober malam.

"Saya sangat beruntung lahir di bawah pemerintahan Raja Rama IX," ucap pria 38 tahun itu.

Warga Bangkok lainnya, Suchinda Samparp, mengatakan, "Sangat sulit untuk menggambarkan dedikasinya yang telah saya saksikan, bagaimana orang-orang saling membantu dan bagaimana almarhum raja telah menjadi panutan."

Analis mengatakan kematian raja telah membuat kekosongan besar dalam jiwa Thailand.

Raja Bhumibol lahir pada hari Senin, hari di mana orang Thailand asosiasikan dengan warna kuning seperti warna bunga marigold.

Umat ​​Buddha Thailand secara tradisional menyimpan jasad selama tujuh hari sebelum kremasi. Sementara rangkaian pemakaman bangsawan Thailand ini dilakukan selama beberapa bulan setelah kematiannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya