Bosan Jomblo, Nenek 65 Tahun Cari Jodoh Lewat Spanduk

Dalam iklan yang ia pesan tertera jelas bahwa si nenek merasa kesepian setelah menceraikan suaminya yang berkewarganegaraan Jerman.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 01 Nov 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2017, 18:00 WIB
Ilustrasi cinta (iStock)
Ilustrasi cinta (iStock)

Liputan6.com, Bangkok - Sering kali kita mendengar kata biro jodoh dalam kehidupan. Bentuknya bermacam-macam, seperti program televisi yang dikemas sedemikian rupa agar telihat menarik dan ditonton banyak orang.

Tak hanya program televisi, wadah yang diperuntukkan agar dua insani dipertemukan jadi satu tersebut, bentuknya sudah kian inovatif.

Ada beberapa aplikasi yang bahkan dapat diunduh oleh para "jomblo" secara gratis agar tergabung dalam sebuah forum dan bisa berkenalan satu sama lain.

Namun, cara yang dianggap jauh lebih modern ini tampaknya tak menarik minat seorang wanita asal Thailand bernama Sompong Chomphupraphet.

Dilansir dari laman AsiaOne, Rabu (1/11/2017), wanita berusia 65 tahun yang tinggal di Distrik Pibul Mangsahan Ubon Ratchathani itu memilih untuk memasang semua iklan cari jodoh lewat sebuah spanduk kecil.

Lewat iklan singkat yang ia pasang di setiap pagar atau dinding pinggir jalan, Chomphupraphet berharap dapat menemukan sang pujaan hati sehingga dapat hidup bahagia.

Dalam iklan yang ia pesan tertera jelas bahwa Chomphupraphet merasa kesepian setelah menceraikan suaminya yang berkewarganegaraan Jerman.

"Wanita berusia 65 tahun. Butuh pacar, umur antara 60 sampai 70 tahun. Mencari orang yang baik dan tulus serta masih dalam keadaan sehat. Bagi yang berminat, silakan hubungi nomor telepon di sini," tulis iklan tersebut.

Sompong mengatakan, ia pernah menikah dengan perwira angkatan udara. Dari pernikahan pertama, ia dikaruniai dua orang anak.

Namun, pernikahan itu berakhir di sidang perceraiaan setelah Chomphupraphet kerap menemukan sang suami yang doyan minum-minuman keras dan terlibat pertengkaran dengan dirinya.

Cerai dengan suami pertama, tak membuat Chomphupraphet takut untuk kembali berlayar di lautan asmara. Ia kembali menikah dengan seorang berkewarganegaraan Jerman dan diboyong ke negara asal suami selama 13 tahun.

Ia tak menyebutkan apa alasan perceraiaan di pernikahan ke dua. Namun yang jelas, Chomphupraphet sudah berada di Thailand dan tinggal sendirian.

Kini ia ingin punya pendamping agar hidupnya tak sendiri. Ia pun mengaku, sejauh ini sudah ada dua pria yang mengajukan lamaran. Namun, semuanya ia tolak lantaran merasa belum cocok dan masih menunggu orang yang tepat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya