Liputan6.com, Zahle, Lebanon - Sebanyak 13 orang warga Suriah dilaporkan tewas terjebak badai salju di Lebanon pada Jumat, 21 Januari 2018.
Dilansir dari laman VOAIndonesia pada Senin (22/1/2018), 13 orang yang tewas itu merupakan sebagian dari kelompok warga yang tengah berupaya melarikan diri dari Suriah menuju Lebanon.
Menurut laporan otoritas setempat, sekelompok warga Suriah, termasuk anak-anak, berusaha masuk ke Lebanon pada Kamis 18 Januari 2018 malam.
Advertisement
Baca Juga
Rombongan pengungsi tersebut menyusup ke Lebanon melalui jalur penyelundupan, namun terjebak badai salju hebat sesaat setelah melewati perbatasan.
Pada hari Jumat lalu, militer Lebanon mengatakan telah mengambil 10 jenazah warga Suriah yang terdiri dari dua anak-anak, enam wanita, dan dua pria. Namun, setelah proses penyisiran diperpanjang, ditemukan lagi tiga jenazah yang telah membeku di dekat perbatasan Suriah.
Juru bicara Badan Urusan Pengungsi PBB, Lisa Abou Khaled, mengatakan 13 orang telah dipastikan tewas dalam insiden tersebut, dan seorang dilaporkan masih hilang. Kemungkinan besar korban hilang tertimbun salju atau hanyut tergelincir di saluran air di dekat lokasi insiden terjadi.
"Orang-orang lain dalam rombongan itu, termasuk seorang perempuan hamil, sempat dibawa langsung oleh penduduk setempat dan tentara Lebanon menuju rumah sakit, sebelum akhirnya tewas karena membeku," ujar Khaled menambahkan.
Lebanon, negara dengan populasi empat juta orang, telah menampung hampir satu juta pengungsi dari Suriah sejak 2011.
Tentara Israel Sempat Lakukan Serangan Udara ke Suriah
Sementara itu, lebih dari semingu lalu, kota Damaskus diserang oleh Israel menggunakan jet dan rudal.
Pasukan Al Assad mengatakan, jet tempur Israel -- yang diketahui terbang di atas Lebanon -- menembakkan misil ke sejumlah pos militer di Al Qutayfah dekat Damaskus. Demikian seperti dikutip dari Independent, Rabu 10 Januari 2018 lalu.
Lebih lanjut, Israel juga dilaporkan menembakkan rudal ground-to-ground dari wilayah pendudukan mereka di Dataran Tinggi Golan ke lokasi yang sama.
Sejumlah kelompok pemantau menyebut, serangan tersebut berhasil menimbulkan kerusakan pada sasaran yang dituju.
Kendati demikian, pasukan Al Assad mengklaim berhasil menetralisir rangkaian serangan Israel. Mereka mengklaim berhasil menembak jet tempur dan meledakkan rudal Israel di langit sebelum menimbulkan kerusakan yang lebih parah.
Akan tetapi, pasukan Al Assad mengatakan bahwa jet Israel kembali menembakkan empat rudal dari wilayah udara kedaulatan mereka ke Al Qutayfah. Angkatan Udara pasukan Al Assad berhasil menembak jatuh satu rudal, namun sisanya berhasil menimbulkan kerusakan.
Advertisement