Liputan6.com, Makassar - Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI 2018) resmi dibuka di kota Anging Mammiri, julukan untuk Makassar, Sulawesi Selatan.
Menariknya, kegiatan FSAI 2018 kali ini akan digelar serentak di kota Makassar, Jakarta, Surabaya, dan Denpasar pada 25 hingga 28 Januari 2018.
Di kota Makassar sendiri, Konsulat Jenderal Australia menyelenggarkan FSAI 2018 di Studio XXI Trans Mall.
Advertisement
Baca Juga
Ada tujuh film unggulan dari Australia yang akan diputar. Film-film ini merupakan garapan dari sutradara handal asal Negeri Kanguru tersebut.
Tak hanya film Australia, beberapa film Indonesia lainnya juga akan ditayangkan.
Sementara bagi pencinta dan pelaku sineas lokal kota Makassar dapat menikmati festival dengan menyajikan pemutaran perdana film berjudul "Melawan Takdir.
Film bergenre drama ini menampilkan cerita alumni Australia yang berasal dari Sulawesi Selatan, yang saat ini berprofesi sebagai Profesor di Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar.
Penulis dan sutradara untuk film Melawan Takdir yakni Professor Hamdan Juhannis dan Quraisy Mathar. Dan kedua sosok ini bakal juga menyapa pencinta film di kota Makassar.
Selain itu, film garapan anak bangsa yang ditunggu-tunggu adalah Nunggu Teka. Film ini merupakan pemenang kompetisi FSAI tahun lalu.
"Ini kali kedua kami menyelenggarakan FSAI di kota Makassar. Kita senang bisa mendukung karya alumni Australia, apalagi yang datang dari Indonesia Timur," ujar Richard Mathews kepada Liputan6.com pada Jumat (26/1/2018). Ahmad Yusran
Saksikan video menarik berikut ini:
Pembukaan di Jakarta
Sehari sebelumnya, Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI 2018) juga dibuka di XXI Senayan City, Jakarta. FSAI 2018 di ibu kota dibuka langsung oleh Kuasa Usaha Australia, Allaster Cox.
Allaster Cox mengatakan, pada festival kali ini akan menyajikan film panjang dan pendek dari berbagai genre. Film unggulan Australia pun dijadwalkan akan tayang.
"Pada malam ini, film Ali's Wedding akan diputar perdana ke hadapan publik Indonesia. Saya sangat senang karena event ini kembali terselenggara," ujar Allaster Cox, saat membuka Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI 2018) di Jakarta, Kamis (25/1/2018).
"Ali's Wedding adalah sebuah film yang mengisahkan tentang komunitas Muslim Australia. Dari film ini, akan tergambar sudut pandang soal keberagaman yang selama ini ada di negara kami," jelasnya.
Allaster Cox juga mengatakan, event ini sangat didukung oleh banyak pihak terutama Pemerintah Indonesia. Baginya, film adalah media yang baik untuk menyampaikan sebuah pesan ke masyarakat.
Dalam kesempatan itu, hadir pula Steve Jaggi produser film RIP Tide. Film ini bercerita tentang anak perempuan dari sekolah model ternama dan ia selalu berusaha keras untuk memenuhi ekspetasi ibunya.
"Ini adalah film pertama saya yang tayang di Indonesia. Film ini punya pesan yang sangat kuat. Ikuti mimpi kalian meski harus menghadapi hal-hal yang buruk," ujar Steve Jaggi.
Selain Ali's Wedding dan RIP Tide, beberapa film lain yang akan tayang adalah Red Dog: True Blue, dan OtherLife.
Advertisement