Liputan6.com, Washington, DC - Salah satu negara bagian Amerika Serikat, Texas, mengerahkan anggota Garda Nasional ke perbatasan Meksiko menyusul adanya perintah dari Presiden Donald Trump. Seorang juru bicara Garda Nasional mengatakan bahwa 250 personel akan dikirim untuk berpatroli di wilayah tersebut.
Arizona juga berencana untuk mengerahkan 150 pasukan di perbatasan tersebut pada minggu depan.
Dikutip dari BBC, Sabtu (7/4/2018), Presiden Trump juga mengatakan bahwa ia ingin mengirim hingga 4.000 anggota Garda Nasional untuk mengamankan perbatasan Meksiko - AS, hingga dinding perbatasan yang diusulkannya dibangun.
Advertisement
Baca Juga
Negara bagian New Mexico dan California diminta untuk mengambil tindakan serupa ke Texas dan Arizona.
Pada Jumat, 6 April 2018, Presiden AS menguraikan rencana untuk mengakhiri praktik yang disebut "catch and release" sebagai bagian dari kebijakan anti-imigrasi yang lebih ketat.
Trump ingin imigran gelap ditahan di tahanan, sementara mereka menunggu keputusan untuk dideportasi. Ia telah meminta Departemen Pertahanan AS untuk merinci fasilitas militer yang bisa melakukan fungsi tersebut.
Saksikan Video Pembangunan Prototipe Tembok Perbatasan Meksiko - AS di Bawah Ini:
Trump Ancam Meksiko
Dalam sepekan terakhir Trump telah mencuit soal imigrasi ilegal dan menuduh Demokrat mengizinkan membuka perbatasan yang menjadi jalur masuk narkoba dan kejahatan.
Trump juga mengancam Meksiko dengan mengatakan bahwa Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) berada dalam risiko, kecuali pergerakan migran di perbatasan dihentikan.
Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto mengutuk sikap Trump yang disebutnya mengancam atau tidak sopan.
Advertisement
Kali Pertama Pasukan Dikirim ke Perbatasan?
Trump menyebut bahwa pengiriman pasukan ke perbatasan Meksiko merupakan sebuah langkah besar. Namun, Presiden AS sebelumnya pernah melakukan hal serupa.
Barack Obama pernah mengirim 1.200 pasukan untuk menjaga perbatasan. Sementara itu George W Bush mengerahkan 6.000 pasukan untuk membantuk Patroli Perbatasan yang dikenal dengan nama Operation Jump Start.
Kedua pengerahan pasukan itu berlangsung selama satu tahun.
Menurut laporan Associated Press, Menteri Pertahanan AS James Mattis telah menyetujui pendanaan hingga 4.000 pasukan Garda Nasional dari anggaran Pentagon hingga akhir September.