Donald Trump Akan Kirim Pasukan ke Perbatasan Meksiko

Persoalan keamanan perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko menjadi perhatian utama Donald Trump dalam beberapa hari terakhir.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 04 Apr 2018, 19:16 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2018, 19:16 WIB
Donald Trump Tinjau Tembok Prototipe di San Diego
Presiden AS, Donald Trump berbincang saat melakukan perjalanan untuk melihat prototipe tembok perbatasan AS dan Meksiko di San Diego, Selasa (13/3). Tembok ini adalah perwujudan dari janji Trump pada kampanye presiden 2016 lalu. (AP/Evan Vucci)

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Donald Trump bersumpah akan mengirimkan tentara untuk mengamankan perbatasan selatan Amerika Serikat dengan Meksiko.

"Kami akan melangkah dengan cara-cara militer," kata Trump di Gedung Putih pada Selasa, 3 April 2018 seperti dikutip dari BBC, Rabu (4/4/2018) seraya menambahkan itu akan menjadi sebuah "langkah besar".

Namun, Donald Trump bukanlah Presiden Amerika Serikat pertama yang mengerahkan pasukan Garda Nasional untuk membantu mengamankan perbatasan.

Presiden Barack Obama diketahui mengirim sekitar 1.200 pasukan untuk menjaga perbatasan, sementara Presiden George W. Bush mengerahkan sekitar 6.000 pasukan untuk membantu Patroli Perbatasan dalam apa yang disebut Operation Jump Start.

Selama makan siang dengan sejumlah pemimpin negara-negara Baltik pada hari Selasa, Trump mengatakan bahwa Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) "berisiko", kecuali Meksiko menghentikan aliran migran ke Amerika Serikat.

Donald Trump sendiri sempat memposting status di Twitter tentang "karavan" migran yang menuju utara dari Amerika Tengah. Ia bahkan mengancam akan memangkas bantuan ke Honduras.

"Karavan besar yang berisi orang-orang dari Honduras, sekarang datang melintasi Meksiko dan menuju ke 'Perbatasan Lemah Hukum', sebaiknya dihentikan sebelum tiba di sana. Sapi perah NAFTA sedang dimainkan, sebagaimana bantuan asing ke Honduras dan sejumlah negara yang memungkinkan ini terjadi," twit Trump pada Selasa 3 April 2018.

Dalam beberapa hari terakhir, Donald Trump kerap bicara soal imigrasi ilegal di Twitter. Ia menuding kubu Demokrat memperbolehkan "perbatasan terbuka, obat-obatan, dan kejahatan".

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Awal Mula Istilah Karavan Mencuat

Donald Trump Tinjau Tembok Prototipe di San Diego
Presiden AS, Donald Trump berbincang saat melihat prototipe tembok perbatasan AS dan Meksiko yang kontroversial di San Diego, Selasa (13/3). Untuk membangun tembok ini, Trump sudah mengajukan anggaran sebesar US$18 miliar kepada Kongres. (AP/Evan Vucci)

Trump mulai mentwit tentang "karavan" pada Minggu 1 April. Istilah "karavan" yang dimaksudnya merujuk pada sekitar 1.100 imigran Honduras yang dimuat dalam laporan Fox News.

Dalam laporan tersebut, Fox News menggunakan istilah yang sama.

Kelompok imigran asal Honduras tersebut dikabarkan berada di sepanjang sisi jalan dan jalur kereta api di negara bagian Oaxaca dan mereka tengah ditangani oleh organisasi nonprofit, People Without Borders.

Pemerintah Meksiko pada Senin malam mengatakan, sekitar 400 dari para imigran telah dipulang ke negara asal.

Kepada kantor berita Reuters, otoritas Meksiko mengatakan bahwa mereka tengah menentukan apakah imigran yang tersisa memiliki hak legal untuk tetap berada di Meksiko.

Dalam sebuah laporan yang muncul belum lama ini, rombongan manusia tersebut dikabarkan berhenti di sebuah lapangan sepak bola untuk memutuskan apakah akan melanjutkan ke utara menuju AS, kembali ke selatan, atau mencari suaka di Meksiko.

Di sisi lain, rencana pembangunan tembok pembatas di sepanjang perbatasan AS-Meksiko yang merupakan janji kampanye Trump sejauh ini berhasil dihalangi oleh anggota parlemen.

RUU belanja negara yang ditandatangani Trump bulan lalu, hanya menyetujui US$ 1,6 miliar untuk pembangunan tembok perbatasan. Jumlah tersebut sangat sedikit dibanding US$ 25 miliar dari yang dimaksudkan Gedung Putih.

Dan terdapat ikatan yang melekat pada pendanaan tersebut. Sebagian besar hanya dapat digunakan untuk memperbaiki bentangan perbatasan yang sudah jadi, bukan membangun yang baru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya