Liputan6.com, Algiers - Korban tewas akibat kecelakaan pesawat militer buatan Rusia, Ilyushin Il-76, bertambah menjadi 257 orang. Sepuluh di antaranya merupakan awak pesawat. Kabar ini dilaporkan oleh media pemerintah Aljazair, Radio Algérie, Rabu (11/4/2018).
Namun, hingga kini, belum ada keterangan pasti mengenai korban selamat. Stasiun TV Ennahar menunjukkan rekaman jatuhnya pesawat di dekat pangkalan udara Boufarik, antara Aljazair dan Kota Bilda. Asap hitam masih menyelimuti tempat kejadian perkara.
Posisi pesawat miring ke satu sisi, bagian tubuhnya tersangkut di atas pohon zaitun yang membelahnya menjadi dua bagian.
Advertisement
Puluhan jasad terlihat, paramedis dan petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi kecelakaan. Sejumlah alat berat dikerahkan untuk mengevakuasi bangkai pesawat.
Seorang pria memberi tahu Ennahar bahwa dia ada di rumah ketika mendengar sebuah ledakan. Penasaran, ia dan seorang tetangganya mendatangi sumber suara.
"Kami melihat jenazah bergelimpangan ... itu adalah bencana," kata saksi mata yang namanya tak disebutkan, seperti dikutip dari CNN.
"Kami takut pesawat itu akan meledak lagi. Kami menutupi beberapa jasad dan memadamkan api sebisa kami," lanjutnya.
Puing-puing pesawat berceceran hingga ke sebuah ladang dekat pangkalan udara Boufarik.
Aljazair memiliki catatan kecelakaan pesawat yang kelam. Pada 2014, Hercules C-130 yang membawa anggota angkatan udara dan keluarga mereka jatuh di bagian timur negara ini dan menewaskan 77 orang.
Pada tahun yang sama, maskapai Air Algérie jatuh di Mali ketika terbang melintasi langit antara Bukina Faso dan Aljazair, menewaskan seluruh penumpang yang berjumlah 116 orang.
Saksikan video pilihan berikut ini: