Liputan6.com, San Antonio - Empat babun ini jangan-jangan penggemar fiksi distopia. Pasalnya, primata milik laboratorium biomedis di San Antonio, AS, kabur dengan cara memanjat 55 tong dan melompat keluar dari kandangnya.
Texas Biomedical Research Institute (TBRI) mendeskripsikan kaburnya hewan itu sebagai, "insiden pelarian hewan dalam lingkungan pusat riset."
Dikutip dari CNN pada Rabu (18/4/2018), menurut rilis dari TBRI, empat babun itu menggunakan tong -- yang biasa digunakan sebagai alat peraga percobaan hewan itu-- menyusunnya agar mereka bisa memanjat pagar kandang terbuka primata tersebut.
Advertisement
Tiga babun berhasil kabur dari kandang mereka. Sementara babun ke empat memutuskan balik ke kandangnya. Insiden itu terjadi pada Sabtu 14 April lalu.
Berikut gambaran kandang babun di pusat penelitian seperti digambarkan oleh akun Twitter Jeremy Baker, wartawan sains dari KENS5:
This is the enclosure at @txbiomed where 133 young male baboons live. Saturday, four of them climbed a barrel and hopped the wall surrounding the enclosure. #KENS5eyewitness pic.twitter.com/C4sTpOUwle
— Jeremy Baker (@JeremyBKENS5) April 16, 2018
Satu babun dari tiga ekor primata itu berhasil melampaui tiga pintu keamanan dan kabur ke jalanan terdekat. Akibatnya warga sekitar terkejut tapi sekaligus terpana melihat babun itu berlarian bak mencari kebebasan hakiki.
Baca Juga
Meski demikian, tak sedikit warga panik. Menurut televisi afiliasi CNN, KSAT, saksi mata mengambil foto dan video bagaimana si babun berlari kencang di jalanan.
Dalam 20 hingga 30 menit, tim perawatan hewan dari Southwest National Primate Research Center berhasil menangkap babun nakal itu dan mengembalikan mereka ke kandang.
Lembaga penelitian biomedis mengatakan bahwa hewan-hewan itu tidak pernah menjadi bahaya medis bagi publik, dan tim yang peduli menangkap hewan itu menggunakan baju pelindung namun tidak terlalu mencolok agar hewan itu tak takut.
"Tim penangkapan hewan, sesuai protokol, mengenakan alat pelindung diri untuk keamanan hewan, karena mereka rentan terhadap penyakit manusia," tulis pernyataan TBRI.
"Hewan-hewan ini tidak terinfeksi, karena mereka tidak dalam penelitian aktif atau digunakan dalam penelitian penyakit menular."
"Ini benar-benar kejadian yang unik," kata Lisa Cruz, asisten wakil presiden untuk komunikasi, berkomentar dalam pernyataan itu.
"Kami telah merawat babun penelitian selama lebih dari 50 tahun. Kami memiliki hampir 1.100 babun di properti yang berasal dari delapan generasi. Babun, seperti semua hewan kami, sangat penting untuk penelitian biomedis."
Lembaga itu mengatakan tiga babun dan satu babun konspirator "baik-baik saja."
Namun, tong biru yang babun gunakan untuk melarikan diri, telah dikeluarkan dari kandang dan akan dievaluasi.
Saksikan juga video berikut ini:
52 Babun Bikin Onar di Kebun Binatang Paris
Insiden babun kabur juga pernah terjadi pada awal tahun 2018. Sebanyak 52 ekor babun kabur dari kebun binatang di Paris.
Polisi pun diterjunkan untuk mengantisipasi masalah ini. Tiga penembak jitu juga dikerahkan apabila terjadi hal yang tak diinginkan.
Meski demikian, petugas keamanan memastikan bahwa babun tak keluar dari kebun binatang Paris. Sehingga warga dapat merasa aman.
Tak diketahui apa penyebab babun-babun itu kabur dari kandangnya.
Kaburnya puluhan babun ini dari kebun binatang kembali mengingatkan hal serupa beberapa waktu lalu soal harimau yang kebur dari lokasi sirkus di Paris.
Advertisement