Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pada hari Sabtu, 12 Mei, polisi menggeledah blok apartemen mewah di Kuala Lumpur, tempat di mana kerabat mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak tinggal. Menurut dua pejabat senior polisi, mereka mencari sejumlah dokumen sensitif yang dikhawatirkan dilarikan ke luar negeri.
Langkah tersebut diambil usai Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengumumkan ia telah mencegah Najib untuk bepergian ke luar negeri terkait dengan skandal korupsi 1MDB.
Skandal 1MDB atau 1Malaysia Development Berhad adalah skandal politik yang diyakini memicu kekalahan telak Najib dalam pemilu Malaysia.
Advertisement
1MDB adalah lembaga investasi yang didirikan Pemerintah Negeri Jiran untuk memberikan manfaat pada rakyatnya. Gagasannya, 1MDB akan berinvestasi dalam sejumlah proyek di seluruh dunia, kemudian keuntungannya akan dikembalikan pada rakyat Malaysia.
Namun, dalam praktiknya, organisasi ini dituduh telah menyedot dana negara ke rekening pribadi PM Najib dan orang-orang dekatnya.
Pada tahun 2015, Najib disebut-sebut mentransfer hampir USD 700 juta dari 1MDB ke rekening bank pribadinya. Skandal ini tengah diselidiki sejumlah negara, termasuk salah satunya Amerika Serikat.
Seperti dilansir The Straits Times yang mengutip dari Reuters, Minggu (13/5/2018), polisi menjelaskan bahwa mereka bertindak setelah muncul laporan yang menyebutan bahwa sebuah kendaraan pemerintah membawa lusinan kotak berisikan tas-tas mahal dan sejumlah barang lainnya yang diduga kuat milik istri Najib, Rosmah Mansor, ke apartemen mewah.
Kebencian publik atas dugaan korupsi 1MDB secara luas dilihat sebagai salah satu alasan di balik kekalahan mengejutkan koalisi Barisan Nasional dalam pemilu Malaysia yang berlangsung pada Rabu 9 Mei 2018. Najib sendiri, secara konsisten membantah melakukan kesalahan.
Juru bicara Najib tidak dapat dihubungin untuk merespons tindak penggerebekan tersebut. Demikian pula halnya dengan Najib, istri, atau anggota keluarga lainnya.
Laporan langsung dari Reuters menyebutkan bahwa sekitar 20 petugas polisi memasuki lobi berlantai marmer di blok apartemen Pavilion Residences di Kuala Lumpur. Pada saat bersamaan, Mahathir tengah menggelar konferensi pers untuk mengumumkan anggota kabinetnya.
Baca Juga
Dalam peristiwa itu, polisi dibantu setidaknya selusin petugas penegak hukum yang berpakaian preman. Personel keamanan dari gedung apartemen yang dimiliki oleh Desmond Lim, seorang pengusaha kaya Malaysia dan pendukung Najib, dilaporkan bersikap kooperatif.
"Kami tengah mencari dokumen pemerintah yang kemungkinan diambil secara ilegal," kata seorang perwira polisi senior. Ia menambahkan, "Pemerintah khawatir, dokumen itu sensitif dan penting, dan bisa dilarikan ke luar negeri."
Lebih lanjut, pejabat polisi tersebut menolak menjelaskan apakah dokumen yang dimaksud berhasil ditemukan. Ia hanya mengatakan bahwa operasi tersebut tengah berlangsung.
Polisi mengatakan bahwa apartemen itu dihuni oleh keluarga Najib, namun mereka menolak menyebutkan identitasnya.
Â
Saksikan video terkait Najib Razak berikut ini:
Kotak Oranye Misterius
Kekalahan koalisi Barisan Nasional dalam Pemilu 2018 membuat kehidupan mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak berubah 180 derajat. Mulai Sabtu 12 Mei 2018, ia dan istrinya Rosmah Mansor dilarang bepergian ke luar negeri.
Kehidupan mereka yang dinilai mewah pun dipersoalkan. Belakangan, pimpinan Partai Pribumi Bersatu Malaya (PPBM) mengaku mendapat informasi terkait dugaan upaya memindahkan dan menyembunyikan tas-tas Hermes Birkin milik Rosmah Mansor ke sebuah kondominium mewah.
Anggota komite eksekutif pemuda PPBM, Ben Ali menduga, tas-tas mewah yang tersebut diduga diangkut ke sebuah kondominium di Pavilion Residence, dalam sebuah van milik Jabatan Perdana Menteri (JPM).
Setelah mendapat informasi tersebut, ia langsung melaporkannya ke polisi. "Kami menerima informasi dan rekaman video terkait upaya dugaan pemindahan 50 tas Birkin menggunakan van milik JPM ke sejumlah unit di kondominium Pavilion Residence Kuala Lumpur," kata Ben Ali di postingan Facebook-nya.
"Setiap kotak dipasangi label yang memuat nama-nama orang yang diduga memberikan tas tangan tersebut (sebagai hadiah). Kami percaya, penerimanya adalah Datin Sri Rosmah Mansor," kata dia.
Ben Ali dan pihaknya meminta pihak kepolisian untuk menggeledah apartemen tersebut. Alasannya, saat ini Najib Razak dan istrinya diduga terkait dengan kaus korupsi besar 1MDB.
Seperti dikutip dari Free Malaysian Today, Sabtu 12 Mei 2018, berdasarkan laporan ke pihak kepolisian, diduga ada 50 tas mewah yang dibawa ke kondominim mewah tersebut. Nilainya diperkirakan mencapai 10 juta ringgit atau Rp 35,2 miliar.
Tas-tas itu diduga dibawa seorang perempuan dan dua pria menggunakan van Toyota Hiace yang dipasangi logo JPM. Pelat nomor kendaraan tersebut juga disertakan dalam pelaporan.
Sumber kepolisian Kuala Lumpur membenarkan bahwa pihaknya telah menerima pelaporan.
"Kami telah menerima laporan pada hari sebelumnya. Dan yang bisa kami katakan adalah bahwa kami sedang menyelidikinya. Saya tidak bisa mengatakan apa-apa lagi karena melibatkan sesuatu yang penting secara nasional," kata sumber itu.
Advertisement