Kisah Miliarder Muslim Australia yang Sumbang Harta Hingga Ajal Menjemput

Ali Banat meninggal awal pekan ini, selama sisa hidupnya ia mendonasikan dan mengumpulkan uang untuk Muslim yang membutuhkan di seluruh dunia.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 03 Jun 2018, 20:24 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2018, 20:24 WIB
Ali Banat (kiri) miliarder dan dermawan muslim asal Australia meninggal akibat kanker awal pekan ini (MATW Project via SBS)
Ali Banat (kiri) miliarder dan dermawan muslim asal Australia meninggal akibat kanker awal pekan ini (MATW Project via SBS.com.au)

Liputan6.com, Sydney - Saat itu tahun 2015, ketika Ali Banat, miliarder asal Sydney, Australia didiagnosis menderita kanker. Ia lalu mendermakan seluruh kekayaannya untuk kebaikan.

Saat pertama kali didiagnosis kanker, Banat diberitahu bahwa ia hanya memiliki waktu tujuh bulan untuk hidup.

Tapi, pria itu bertahan selama lebih dari dua tahun, jauh dari perkiraan dokter.

Banat meninggal awal pekan ini, di mana pada sisa hidupnya, filantropis dan mantan pebisnis itu telah mendonasikan dan mengumpulkan uang untuk ia distribusikan kepada Muslim yang membutuhkan di seluruh dunia. Demikian seperti dikutip dari The Independent's Indy 100 (3/5/2018).

Pada tahun-tahun sebelum didiagnosis kanker, pria Australia itu menjalani kehidupan mewah yang bergelimang mobil-mobil sport, pakaian mahal dan banyak harta benda lainnya.

Tetapi begitu menyadari bahwa ia mengidap kanker, Banat berkata dalam hati bahwa dirinya telah hidup dengan mengejar tujuan yang salah.

Dalam film dokumenter pendek yang diunggah ke saluran situs berbagi video OnePath Network, Banat menggambarkan penyakitnya sebagai "hadiah".

Ketika ditanya mengapa ia mendiskripiskan penyakit sebagai hadiah, miliarder asal Australia itu menjawab, "Penyakit adalah hadiah karena Allah telah memberi saya kesempatan untuk berubah."

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Proyek di Togo, Afrika

Ali Banat (bawah) miliarder dan dermawan muslim asal Australia meninggal akibat kanker awal pekan ini (MATW Project via SBS)
Ali Banat (bawah) miliarder dan dermawan muslim asal Australia meninggal akibat kanker awal pekan ini (MATW Project via SBS.com.au)

Setelah mengetahui diagnosis kanker itu, Ali Banat segera menjual bisnisnya dan melakukan perjalanan ke Togo, Afrika, sebuah negara di mana sekitar 80 persen penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.

Togo juga memiliki populasi muslim yang besar. Diperkirakan bahwa antara 12 dan 20 persen penduduk mengidentifikasikan diri sebagai pemeluk Islam.

Tergerak oleh pengalamannya, Banat memutuskan untuk menggunakan uangnya guna membangun masjid serta sekolah untuk anak-anak dan pemuda Togo.

Ia kemudian memperluas ruang lingkupnya dan mendirikan sebuah proyek, Muslim Around The World (MATW).

Proyek itu memiliki banyak rencana, yang semuanya diuraikan di halaman resmi GoFundMe, seperti; pembangunan desa baru yang diusulkan untuk menampung 200 janda, pusat medis mini, dan serangkaian bisnis yang ditujukan untuk memberdayakan masyarakat setempat.

Semua dana akan disebar pada proyek-proyek tersebut, yang semuanya dimaksudkan untuk menciptakan solusi berkelanjutan untuk mengentaskan kemiskinan.

Selama tiga tahun terakhir saja hampir 600.000 pound sterling (setara Rp 11 miliar) telah didonasikan, dan lebih banyak sumbangan kini tengah berlangsung untuk mengenang misi mulia Banat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya