Liputan6.com, Osaka - Setidaknya tiga orang tewas dan lebih dari 200 lainnya terluka usai gempa 6,1 SR di Osaka, Jepang pada Senin 18 Juni 2018, pagi waktu setempat. Angka total korban merupakan penaksiran otoritas setempat dan laporan berbagai media lokal.
Korban tewas meliputi gadis cilik berusia 9 tahun yang tertimpa tembok di fasilitas kolam renang sekolah di Takatsuki, Osaka.
Advertisement
Baca Juga
Dua korban tewas lainnya adalah lansia berusia sekitar 80 tahunan dari dua area terpisah. Salah satunya meninggal akibat tertimpa struktur bangunan, lansia yang lain tewas karena kejatuhan lemari buku.
Sementara itu, korban luka diperkirakan mencapai sekitar 217 orang menurut The New York Times (18/6/2018) yang mengutip berbagai sumber otoritas dan media di Jepang.
Korban diperkirakan masih bertambah, mengingat sejumlh laporan menyebut bahwa otoritas Osaka masih menanggapi berbagai panggilan darurat pasca lindu --yang tercatat terjadi pada 07.58 waktu setempat.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Episentrum Gempa di Kedalaman 13 Kilometer
Tayangan langsung menunjukkan tampungan air meledak dan rumah terbakar oleh gempa yang menghantam kawasan metropolitan terbesar kedua Jepang itu.
Lindu dilaporkan terjadi sebelum jam 08.00 pagi saat penduduk setempat sedang menuju tempat kerja.
Badan meteorologi Jepang awalnya menempatkan besarnya gempa di 5,9 tetapi kemudian menaikkannya menjadi 6,1 SR.
Episentrum gempa berada di bagian utara prefektur Osaka pada kedalaman 13 km, kata badan meteorologi Jepang. Tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.
Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan pemerintah sedang menilai kerusakan dan prioritas utamanya adalah keselamatan warga.
Abe mengatakan dia telah menginstruksikan stafnya untuk "dengan cepat mengumpulkan informasi tentang kerusakan, melakukan upaya maksimal dalam menyelamatkan korban ... (dan) memberikan informasi yang tepat waktu dan tepat kepada publik".
Meskipun memiliki magnitudo yang relatif rendah, gempa tersebut menyebabkan goncangan yang cukup hebat.
Beberapa gempa susulan kecil terjadi, dan seorang pejabat dari badan meteorologi Jepang memperingatkan warga untuk tetap waspada.
"Ada kekhawatiran bahwa risiko rumah runtuh dan tanah longsor telah meningkat di daerah-daerah yang terguncang kuat," kata Toshiyuki Matsumori, yang bertanggung jawab atas pemantauan gempa di kantor itu.
"Tolong pastikan bahwa Anda sepenuhnya waspada tentang aktivitas seismik dan informasi tentang curah hujan, dan jauhi tempat-tempat berbahaya."
Sementara itu, untuk saat ini, layanan kereta api, termasuk kereta api lokal dan kereta cepat shinkansen, ditunda selama jam-jam sibuk di pagi hari.
Reaktor Nuklir Setempat Aman
Kansai Electric Power mengatakan tidak ada gangguan yang terdeteksi di pembangkit nuklir Mihama, Takahama dan Ohi setelah gempa.
Kendati demikian, Kansai mengatakan bahwa untuk sementara, listrik untuk lebih dari 170.000 rumah tangga di Osaka dan prefektur Hyogo yang berdekatan harus terputus.
Advertisement