Liputan6.com, New Delhi - Penumpang kereta asal India yang hendak berangkat ke Kolkata dilanda kepanikan setelah pihak berwajib menerima laporan tentang adanya ancaman bom.
Dikutip dari laman Times of India, Selasa (10/7/2018), kabar seputar ancaman bom itu terdengar hingga ke telinga penumpang setelah kereta baru saja meninggalkan stasiun di New Delhi.
Akibat adanya ancaman tersebut, masinis langsung memberhentikan kereta dan polisi langsung diterjunkan untuk melakukan penyisiran.
Advertisement
Baca Juga
Saat diperiksa, polisi sama sekali tidak mendapati adanya bom. Akhirnya, mereka menduga jika ancaman ini hanyalah bualan belaka saja.
Lewat serangkaian penyelidikan, polisi akhirnya mencurigai Supriyo Mukherjee (43). Pria inipun langsung dibawa ke kantor polisi dan dimintai keterangan.
Usut punya usut, Mukherjee terbukti sebagai pelaku ancaman bom di dalam kereta. Sebelum berangkat, ia bersama sang istri menyempatkan diri untuk ke apotik.
Namun, karena terlalu lama mereka ketinggalan kereta. Tahu bahwa waktu sudah semakin mendesak, Mukherjee akhirnya menelepon polisi di stasiun kereta dan menyebut tentang adanya bom.
"Polisi sudah menyisir kereta dengan tim anti-teror bom dan anjing pelacak," katanya.
Beberapa jam setelah dilakukan pengamanan, polisi memastikan kabar tentang bom di dalam kereta merupakan hoaks.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pria India Buat Ancaman Bom Palsu
Kasus serupa juga pernah terjadi di India pada Juni 2018. Namun bedanya, terjadi saat seorang pria hendak menaiki pesawat. Kala itu ia mau terbang dengan maskapai penerbangan IndiGo rute Jaipur - Mumbai.
Dikutip dari laman Hindustan Times, alasan pria itu membuat ancaman palsu karena ia takut ketinggalan pesawat.
Laporan itu diterima oleh seorang operator pada pukul 05.30 waktu Jaipur tanggal 19 Juni lalu. Petugas menyebut ada seseorang yang mengatakan ada bom pada penerbangan 06.55 pagi waktu setempat.
"Operator maskapai IndiGo menerima telepon sekitar pukul 05.30 pagi dari orang tak dikenal yang menyebutkan ancaman bom pada pesawat dengan nomor penerbangan 6E 218 rute Jaipur ke Mumbai," ujar petugas dalam laporannya.
"Kami segera melaporkan masalah ini ke Komite Penilaian Ancaman Bom (BTAC) dan mengikuti semua protokol keamanan yang ditetapkan. Pihak berwenang yang bersangkutan melakukan penyelidikan dan menyatakan panggilan itu sebagai 'ancaman bom spesifik'. Setelah izin oleh pihak berwenang, operasi akan dilanjutkan seperti biasa," tambahnya.
Setelah penyelidikan dilakukan, petugas tidak menemukan adanya bom. Sehingga mereka menarik kesimpulan bahwa laporan itu adalah ancaman belaka. Petugas pun menduga ada seseorang yang menjadi biangkeladi, yaitu salah satu dari calon penumpang.
"Maskapai penerbangan kemudian memanggil salah satu penumpang yang telah ketinggalan pesawat dan meyakinkannya sebagai orang yang membuat laporan palsu itu," kata seorang petugas kepolisian.
"Begitu dia sampai di bandara Jaipur, BTAC dan anggota polisi menanyainya dan dia mengaku telah membuat laporan palsu," tambahnya.
Pria itu lalu dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi lebih lebih lanjut.
Advertisement