Liputan6.com, Jakarta - Pembatasan penggunaan smartphone atau ponsel pintar yang terhubung ke internet, seperti tablet, di sekolah Prancis menuai pro dan kontra. Sebagian menganggap hal tersebut baik, lainnya justru menilai langkah tersebut tak efektif.
Larangan yang berlaku untuk anak-anak sekolah antara usia 3 dan 15 tahun di Prancis itu rencananya resmi diterapkan pada September 2018 mendatang.
Baca Juga
Tak hanya Prancis, sejumlah negara -- atau wilayah di negara tertentu -- juga menerapkan aturan serupa. Berikut tiga di antaranya yang Liputan6.com rangkum dari beragam sumber, Kamis (2/8/2018):
Advertisement
1. Swedia
Mengutip dari The Local.ie edisi 20 Februari 2018, penggunaan ponsel di sekolah-sekolah di Swedia dianggap telah mengganggu kesehatan dan hubungan sosial anak-anak.
Tiga ahli kesehatan anak di negara tersebut menilai saat itu sudah waktunya untuk melarang telepon seluler tersebut selama di dalam kelas.
Beberapa orang mungkin menganggap larangan menggunakan ponsel pintar di sekolah hal yang berlebihan, tetapi meningkatnya ketergantungan anak-anak pada media digital dianggap sudah mengarah pada sikap yang berbeda dalam beberapa dekade. Hal itu kian mengkhawatirkan.
Penyebab yang penting untuk diperhatikan adalah bahwa perkembangan otak dapat terpengaruh secara negatif akibat penggunaan ponsel pintar.
Saksikan juga video berikut ini:
2. Castile – La Manch, Spanyol
Wilayah di Spanyol ini melarang telepon seluler di sekolah pada November 2014.
Area Castile – La Manch mengumumkan larangan total penggunaan telepon di sekolah-sekolah dalam upaya untuk mengakhiri 'perdebatan' antara guru dan siswa.
Hingga saat ini, masing-masing sekolah di wilayah tersebut bertanggung jawab untuk menyusun aturan terkait penggunaan ponsel pintar di ruang kelas.
Dalam larangan yang diterapkan pada 18 November, wilayah tersebut mengeluarkan larangan yang berarti siswa dilarang menggunakan ponsel di kelas kecuali kasus-kasus khusus terkait pendidikan. Itupun dengan catatan, memerlukan izin dari guru dan keluarga.
Siswa yang melanggar aturan akan mendapatkan hukuman ringan termasuk tidak diberi istirahat, atau pulang sekolah belakangan.
Advertisement
3. Toronto, Kanada
Siswa Sekolah Menengah Earl Grey di Kanada diberitahu bahwa mereka harus meninggalkan ponsel pintarnya di loker selama dan antara pelajaran di kelas. Aturan itu mulai berlaku Selasa 20 Februari 2018.
Sekolah memberlakukan larangan dalam upaya staf, orang tua dan siswa meminimalkan gangguan di kelas dan mengurangi penggunaan yang tidak pantas dari perangkat itu di sekolah. Demikian kata sang kepala sekolah, Bill Vatzolas.
"Siswa Kelas 7 dan 8 akan diizinkan untuk menggunakan perangkat mereka selama jam makan siang dengan pembatasan. Namun aturannya adalah: tidak ada media sosial, tanpa SMS, tidak mengambil atau melihat foto dan video," tulis Vatzolas dalam sebuah surat kepada orangtua murid.
"Menggunakan pada dasarnya adalah berbicara di kelas, versi elektroniknya," kata Ryan Bird, juru bicara Dewan Sekolah Distrik Toronto.