Kisah Pegawai Bandara AS yang Curi dan Tabrakkan Pesawat untuk Bunuh Diri

Seorang pria yang bekerja di bandara AS melakuakn pencurian pesawat dan menabrakkannya ke pulau kosong sebagai tindakan bunuh diri.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 13 Agu 2018, 18:04 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2018, 18:04 WIB
Ilustrasi pesawat (iStock)
Ilustrasi pesawat (iStock)

Liputan6.com, Seattle - Setelah karyawan maskapai penerbangan berusia 29 tahun Richard B. Russell mencuri pesawat di Bandara Internasional Seattle-Tacoma pada Jumat malam, 10 Agustus 2018, dan menabrakkannya ke Pulau Ketron di distrik Puget Sound, muncul pertanyaan luas tentang mengapa dan bagaimana ia melakukan aksi fatal tersebut.

Russell, yang merupakan karyawan layanan darat untuk maskapai Horizon Air --dan tidak memiliki lisensi pilot-- mencuri sebuah pesawat turboprop bermesin ganda dari area parkir di pusat pemeliharaan di dekat Bandara Tacoma.

Setelah mencuri pesawat, sebagaimana dikutip dari Time.com pada Senin (13/8/2018), ia menerbangkannya di sekitar Bandara Tacoma selama sekitar satu jam. Ia diketahui sempat beberapa kali berbicara dengan petugas pengendali lalu lintas udara, dan meminta maaf kepada orang-orang terdekatnya tentang hal nekat yang dilakukannya.

Audio berisi percakapan Russell dengan pengontrol lalu lintas udara yang dirilis ke publik menunjukkan bahwa dia memiliki masalah kesehatan mental, tetapi motifnya untuk mencuri pesawat belum diketahui.

Pada satu titik dalam percakapan tersebut, Russell mengatakan dia tahu bagaimana "menurunkan roda pendaratan" tetapi "Saya benar-benar tidak berencana untuk mendaratkannya."

Russell juga mengatakan kepada pengontrol lalu lintas udara bahwa dia sudah putus asa.

CEO Alaska Air Group, Brad Tilden mengatakan pada konferensi pers, Sabtu 13 Agustus, bahwa Russell bekerja untuk Horizon Air selama empat tahun terakhir, dan tengah berada pada jam kerjanya saat mencuri pesawat. Tilden mengatakan bahwa kontrol lalu lintas udara segera menyadari bahwa lepas landasnya pesawat yang dikendalikan Russell adalah "keberangkatan yang tidak sah."

Russell tidak memiliki pelatihan formal sebagai pilot dan tidak memiliki lisensi untuk terbang.

Gary Beck, CEO Horizon Air, mengatakan kepada The Seattle Times bahwa sangat mengesankan bahwa Russell melakukan "manuver yang luar biasa" tanpa pengalaman terbang.

Seorang pejabat Bandara Tacoma, Mike Pohl, mengatakan bahwa Russell menggunakan kendaraan khusus yakni airport tractor untuk menarik pesawat yang diparkir ke landasan pacu. Ia tahu tentang langkah-langkah tersebut, karena hal itu adalah bagian dari pekerjaan sehari-harinya sebagai petuags layanan darat.

Russell mengambil alih Bombardier Dash 8 Q400 turboprop dari sudut timur laut bandara. Pesawat itu diterbangkan setelah jadwal penerbangan paling malam menuju kota Victoria di Kanada.

Sepasang jet F-15C bergegas mengejar penerbangan Russell sebelum ia sengaja menjatuhkannya di Pulau Ketron, berselang sekitar satu jam 15 menit setelah tinggal landas.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video pilihan berikut:

 

Dikenal Ramah dan Bersahabat

20160412-pesawat terbang
Ilustrasi pesawat terbang lepas landas dari bandara.(AFP)

Dikenal dengan julukan "Beebo" oleh keluarga dan teman-temannya, Russell adalah seorang "atlet 'bintang' yang ramah" di masa mudanya di Wasilla High School, Alaska.

Menurut sebuah situs pribadi yang ia buat pada 2017 lalu, meskipun ia lahir di Key West, negara bagian Florida, Russell pindah ke Wasilla ketika berusia 7 tahun.

Dia bertemu istrinya, Hannah, pada tahun 2010 di Coos Bay, Oregon, satu sekolah. Pasangan itu menikah setahun kemudian, Russell menulis di situs webnya.

Mereka membuka toko roti dan menjalankannya selama tiga tahun sebelum menjualnya di tahun 2015, untuk pindah agar lebih dekat dengan keluarga Hannah.

Pasangan itu menetap di kota Sumner, negara bagian Washington, di mana Russell mendapat pekerjaan di Horizon Air, anak perusahaan dari Alaska Air Group, sehingga ia dapat dengan mudah terbang kembali ke Alaska untuk melihat keluarganya sendiri.

Russell menulis bahwa ia sedang mengejar gelar Sarjana Ilmu Sosialnya dan berharap dapat melanjutkan ke posisi manajemen di Horizon Air, atau bergabung dengan militer dan penegak hukum.

Disebutkan pula bahwa Russell aktif di komunitas lokalnya, mengabdi sebagai pemimpin di Young Life, sebuah kelompok pelayanan pemuda Kristen.

"Dia sangat, sangat ramah, dengan senang hati selalu bersedia untuk menemani semua orang masuk ke gereja," ujar Hannah Holmes, yang juga berpartisipasi dalam Young Life, kepada The Seattle Times. "Banyak orang yang dia bantu adalah anak-anak bermasalah."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya