Banjir Besar Terjang Lokasi Wisata di India, Puluhan Tewas dan 40.000 Orang Dievakuasi

Sebuah banjir besar yang disebut tidak pernah terjadi sebelumnya dilaporkan melanda kawasan wisata di selatan India. Mengakibatkan puluhan orang tewas.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 13 Agu 2018, 12:04 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2018, 12:04 WIB
Banjir banda melanda kawasan wisata di negara bagan Kerala, di selatan India, pada paruh minggu kedua Agustus 2018. (AP Photo)
Banjir banda melanda kawasan wisata di negara bagan Kerala, di selatan India, pada paruh minggu kedua Agustus 2018. (AP Photo)

Liputan6.com, Kerala - Puluhan orang dilaporkan tewas, dan lebih dari 40.000 lainnya dievakuasi, menyusul banjir bandang yang "tidak pernah terjadi sebelumnya" melanda kawasan wisata di selatan India pada akhir pekan lalu.

"Setidaknya 37 orang tewas sejak hujan lebat muson pertama kali melanda negara bagian Kerala pada Rabu, 8 Agustus 2018," ujar P.H. Kurian, Komisaris Komisi Keselamatan setempat.

Wilayah yang dilanda bencana tersebut berada di pesisir Laut Malabar yang beriklim tropis, dan terkenal karena jaringan saluran air yang indah, demikian sebagaimana dikutip dari CNN pada Senin (13/8/2018).

Sekitar 40.000 orang lainnya yang tinggal di area dataran rendah kini telah dievakuasi ke 350 kamp pengungsi, karena hujan lebat menyebabkan tanah longsor dan aliran sungai meluap.

Hujan musim dingin diperkirakan akan terjadi di India sepanjang tahun ini. Namun setelah hari-hari hujan lebat yang tidak normal, pihak berwenang pada Jumat, 10 Agustus 2018, membuka pintu bendungan dalam upaya untuk mencegah kemungkinan banjir meluas.

"Negara kami berada di tengah-tengah bencana banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya," jelas menteri utama Kerala Pinarayi Vijayan, dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah, 27 bendungan di negara bagian Kerala harus dibuka. Tidak pernah sebelumnya kami menyaksikan bencana sebesar ini," menteri itu menambahkan.

Lebih dari 400 pekerja penyelamat dari Lembaga Tanggap Darurat Nasional (NDRF) telah dikerahkan untuk membantu upaya evakuasi, menurut Kementerian Dalam Negeri India.

Lebih banyak tentara, angkatan laut dan penjaga pantai juga telah dikirim untuk membantu.

Menurut Departemen Meteorologi India, meski hujan mulai reda dalam beberapa hari terakhir, namun badai besar diprediksi masih mungkin terjadi dalam seminggu ke depan.

Dikabarkan pula bahwa sejumlah wisatawan terperangkap banjir di Keral, termasuk 54 turis asing yang berhasil diselamatkan dari resor pribadi Plum Judy pada hari Jumat.

 

Simak video pilihan berikut:

Banjir Akibat Hujan Lebat Juga Melanda India Utara

Lantai Rumah Sakit di India Penuh dengan Ikan
Seorang wanita berjalan di koridor rumah sakit yang tergenang banjir di Nalanda Medical College Hospital, daerah Bihar, India, 29 Juli 2018. Rumah sakit itu digenangi air kotor dengan sejumlah ikan terlihat berenang memenuhi lantai. (AFP PHOTO)

Sementara itu, beberapa pekan sebelumnya, hujan badai lebat yang memicu banjir dan menyebabkan bangunan runtuh, telah menewaskan sedikitnya 49 orang di negara bagian Uttar Pradesh, India utara sejak Kamis 26 Juli 2018, kata pejabat setempat.

Korban tewas disebabkan oleh tertimbun reruntuhan bangunan. Sementara yang lainnya mati tenggelam, tersengat listrik atau tewas dalam kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh hujan, kata pejabat manajemen bencana India seperti dikutip dari Channel News Asia.

Hujan lebat juga menghantam New Delhi dan negara bagian Rajasthan di India barat yang populer di kalangan turis.

Menurut laporan badan meteorologi setempat, terjadi hujan dengan intensitas 11 cm selama 24 jam di Distrik Bharatpur, Rajasthan, pada Jumat 27 Juli 2018.

Hujan deras mengakibatkan Sungai Yamuna di New Delhi mencapai ketinggian bahaya 204 meter dan meningkat satu meter lagi pada Sabtu 28 Juli 2018.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya