Kapal Terjebak di Sarang Buaya, Puluhan Imigran Hilang di Australia

Otoritas perbatasan Australia mengatakan sekitar 30 orang imigran dilaporkan hilang di tengah hutan hujan yang dipenuhi oleh buaya air asin.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 27 Agu 2018, 12:33 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2018, 12:33 WIB
Kapal yang diduga membawa imigran ilegal asal Vietnam, terdampar di lepas pantai wilayah utara Queensland, Australia. (AFP)
Kapal yang diduga membawa imigran ilegal asal Vietnam, terdampar di lepas pantai wilayah utara Queensland, Australia. (AFP)

Liputan6.com, Canberra - Diperkirakan setidaknya 30 imigran gelap hilang di di dalam hutan hujan Daintree yang dipenuhi buaya di negara bagian Queensland, Australia, setelah kapal mereka --diyakini sebagai kapal penangkap ikan-- ditemukan terdampar di dekat muara sungai.

Polisi mengkonfirmasi bahwa pencarian sedang dilakukan untuk menemukan para imigran, yang kemungkinan memasuki area hutan setelah kapal mereka kandas di lepas pantai pada Minggu pagi.

Dikutip dari The Guardian pada Senin (27/8/2018), sebelas orang berhasil ditemukan dan segera ditahan oleh otoritas setempat. Belum dipastikan dari mana mereka berasal, namun kemungkinan besar adalah warga Vietnam, jika dilihat dari aksen bicaranya.

Sekitar 30 orang lainnya masih dalam pencarian petugas berwenang di area hutan bakau, yang disebut sebagai habitat buaya air asin mematikan.

Meski begitu, polisi belum yakin apakah mereka adalah benar imigran ilegal atau nelayan yang tengah mengalami kesulitan karena tersesat.

Operator Daintree Fishing dan Photography Tours, Dave Patterson, mengatakan dirinya tengah mengantar kelompok tur sekitar pukul 08.30 pagi ketika ia melihat "perahu kayu yang tampak aneh seperti kapal nelayan Vietnam-China-Indonesia", berada 2 kilometer di kejauhan, di tepi Cape Kimberley dekat muara Sungai Daintree.

"Saya hanya berpikir itu adalah kapal nelayan," kata Patterson. "Saya kemudian mendengar bahwa (nelayan dan operator tur lain) naik ke sana, dan melaporkan tidak ditemukan apapun kecuali 11 orang yang tampak ketakutan."

Temuan kapal tersebut menjadi tamparan keras bagi otoritas penjaga perbatasan, yang biasanya bisa mencegat arus imigran, jauh sebelum memasuki wilayah Australia.

Klaim suaka sering dibuat di atas laut, namun tidak banyak yang disetujui untuk melanjutkan ke Negeri Kanguru. Otoritas imigrasi Australia mengatakan banyak dari kedatangan imigran ilegal itu berasal dari Vietnam dan Kamboja.

Catatan terakhir menyebut pencari suaka yang berhasil mencapai Australia adalah enam warga negara China, yang mendarat di pulau Saibai di Queensland utara. Mereka melakukan perjalanan dari Papua Nugini, pada bulan Agustus tahun lalu.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

Simak video pilihan berikut:

 

Bahaya di Habitan Buaya Air Asin

Binatang Buas Buaya
Ilustrasi Foto Buaya (iStockphoto)

Angkatan Penjaga Perbatasan Australia menegaskan bahwa pihaknya menanggapi apa yang diyakini sebagai "kapal nelayan ilegal di sekitar Sungai Daintree".

"ABF sekarang menempatkan petugas pelaksana di lokasi kejadian, dan berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh kepolisian Queensland," kata seorang juru bicara.

"Prioritas pertama adalah untuk memastikan keselamatan orang-orang di kapal penangkap ikan."

Walikota Douglas Shire Council, Julia Leu, yang tinggal di tepi taman nasional Daintree, mengatakan para migran yang hilang mungkin bersembunyi di hutan bakau karena padatnya lalu lintas di sekitar lokasi temuan terkait.

Leu memperingatkan bahwa tanpa pengetahuan tentang daerah itu, para imigran menghadapi bahaya yang signifikan dari buaya air asin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya