Lakukan 8 Hal Ini untuk Selamatkan Bumi

Peneliti menyebut bahwa manusia saat ini mengonsumsi sumber daya setara dengan 1,6 planet Bumi.

oleh Afra Augesti diperbarui 07 Apr 2021, 07:21 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2018, 19:05 WIB
20151016-Gletser Solheimajokull di Islandia Mencair Sepanjang 1 Km
Foto yang diambil 16 Oktober 2015 menunjukkan bongkahan es terapung di perairan Gletser Solheimajokull, Islandia. Pemanasan global menyebabkan gletser Solheimajokull mencair hingga 1 km sejak pengukuran tahunan pada 1931. (AFP PHOTO/POOL/Thibault Camus)

Liputan6.com, Jakarta - Fakta-fakta di lapangan mendukung klaim bahwa Bumi semakin hangat. Menurut laporan baru yang diterbitkan oleh jurnal ilmiah Nature, benua Antartika kehilangan lapisan es-nya dengan cepat. Sehingga menjelang akhir abad ini, permukaan laut bisa naik setinggi 16 cm.

Hal tersebut disebabkan oleh Bumi terus mengalami perubahan iklim karena dampak dari efek rumah kaca.

Efek rumah kaca disebabkan karena meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Naiknya konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh banyaknya pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melebihi kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.

Meningkatnya suhu permukaan Bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem. Hutan dan ekosistem lainnya dapat terganggu, sehingga mengurangi kemampuan pepohonan untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer.

Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga bisa meningkatkan suhu air laut dan mampu menenggelamkan pulau-pulau kecil.

Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata Bumi 1-5 derajat Celcius. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang, maka bisa menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 derajat Celcius sekitar tahun 2030.

Selain terjadi secara alami, para ilmuan menguak fakta bahwa efek rumah kaca juga terjadi akibat kegiatan manusia. Agar planet yang kita huni ini tidak semakin memburuk, ada baiknya kita sebagai manusia melakukan 8 hal di bawah ini, seperti dikutip dari Bright Side, Kamis (6/9/2018).

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

1. Perhatikan Menu Makanan

Roti Burger
Ilustrasi Foto Roti Burger (iStockphoto)

Lahan industri pertanian dianggap bisa mengancam kehidupan binatang dan lingkungan. Industri-industri seperti ini disebut mencemari udara dan air. Namun Anda dapat berpartisipasi untuk menyelesaikan masalah ini secara individual dengan melakukan hal berikut:

1. Berhenti makan daging. Tahukah Anda bahwa untuk menghasilkan 1 pound (0,45 kg) daging, sebuah pabrik memerlukan sedikitnya 2.400 galon air?

2. Beli makanan dari petani lokal. Ini akan membantu mengurangi polusi udara dengan 2 cara: Anda tidak perlu pergi jauh untuk membeli apa yang Anda butuhkan, dan barang yang dibutuhkan tidak akan terletak jauh dari Anda.

3. Bercocok tanam sendiri. Bahkan jika Anda memiliki apartemen kecil dan rumah kontrakan yang memiliki kebun atau halaman belakang, Anda dapat menanam tomat dan sayuran di pot.

2. Pikirkan Tentang Air

Ilustrasi bantuan air bersih. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi bantuan air bersih. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Pada zaman sekarang ini, hampir 60 juta orang menghadapi krisis pangan dan air karena pemanasan global. Lantas, bagaimana kita bisa menjaga keseimbangan air?

1. Atur air di kamar mandi. Pisahkan air untuk mandi dan mengguyur toilet.

2. Matikan air saat menggosok gigi, mencuci piring atau mencuci rambut.

3. Tanam Pohon

Ilustrasi pohon (iStock)
Ilustrasi pohon (iStock)

Membeli bibit di pasar bukanlah satu-satunya ide bagus. Jika Anda tinggal di negara empat musim dan kebetulan saat itu adalah musim gugur, Anda bisa mencari biji pohon ek, kastanye dan maple (Acer pseudoplatanus) yang umumnya tumbuh di taman atau hutan kota.

Di rumah, Anda bisa tanam biji pohon ek dan kacang-kacangan dalam cangkir atau pot plastik. Saat memindahkan pohon muda dari pot ke tanah lapang, jangan sampai merusak akarnya. Pohon muda hanya bisa berada di dalam ruangan selama sekitar 5 tahun, terhitung sejak ditanamnya biji pohon.

Bayangkan jika hanya 1% penduduk Bumi yang mau menanam setidaknya satu pohon dalam hidup mereka. Perubahan besar pasti ada.

4. Membuat Produk Sendiri

Minyak Kelapa
Minyak kelapa. (iStock)

Makanan: Cobalah memasak tanpa menggunakan produk setengah jadi. Selain itu, belilah barang dalam jumlah besar untuk mengurangi jumlah sampah.

Produk untuk tubuh: Anda dapat membuat sampo dan kondisioner untuk rambut, juga pasta gigi sendiri. Cobalah untuk mengganti beberapa produk yang kerap Anda gunakan dengan minyak kelapa. Minyak ini berguna sebagai losion tubuh dan pembasuh muka.

Produk untuk membersihkan: Pembersih kaca, kamar mandi, oven, dan pembersih lainnya dapat dibuat hanya menggunakan bahan alami. Cukup gunakan baking soda dan cuka.

5. Hargai Flora dan Fauna

Ini Bukti Keganasan Pemanasan Global
(Kiri) Sungai Danube dahulu, (Kanan) Sungai Danube sekarang. (AFP/Darko Vojinovic)

Karena kemajuan umat manusia, semua jenis hewan telah kehilangan habitat mereka. Mungkin Anda pernah melihat burung-burung mandi di laut penuh minyak atau rusa berkeliaran di pemukiman warga hanya karena mereka tidak punya tempat untuk hidup.

Bersikaplah ramah terhadap hewan-hewan yang membutuhkan bantuan. Anda dapat menjadikan rumah Anda sebagai tempat yang layak huni bagi fauna yang membutuhkan pertolongan. Caranya:

1. Jangan gunakan pestisida.

2. Gantung makanan burung dan mangkuk berisi air minum matang di pohon depan rumah.

3. Menanam rumput, bunga, dan pepohonan di halaman rumah.

5. Jangan bunuh ular, laba-laba, kelelawar dan makhluk hidup sejenis ini. Bila menemukannya di dalam rumah atau di sekitar lingkungan tempat tinggal Anda, cukup laporkan ke petugas yang kerap menanggulanginya. Keberadaan hewan-hewan tersebut sangat berguna bagi ekosistem.

6. Gunakan mesin pemotong rumput listrik atau manual, bukan yang menggunakan bensin.

6. Buat Pupuk Kompos

Pembuatan Pupuk Kompos
Pekerja dari kelompok tani mekar jaya binaan PT Wirakarya Sakti unit forestry APP Sinarmas mengangkut pupuk kompos di Kab Tanjung Jabnung Barat, Jambi, Kamis (3/5). Usaha pupuk kompos tersebut beromzet 1 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pupuk kompos bisa menghemat uang dan memperbaiki kondisi tanah tempat Anda tinggal. Alih-alih membuang sisa makanan di tempat sampah, mengumpulkannya untuk dijadikan pupuk kompos ternyata lebih membawa manfaat.

 

7. Mengonsumsi Lebih Sedikit, Mendaur Ulang Lebih Banyak

Siswa Bolivia Kenakan Kostum Sampah Daur Ulang
Gadis-gadis mengenakan rok dari kantong plastik beras sambil menari "Chunchus" pada festival di Bolivia, Selasa (14/8). Siswa sekolah San Roque membuat kostum dari bahan daur ulang untuk meningkatkan kesadaran pengelolaan limbah padat. (AP/Juan Karita)

Ada sebuah pulau besar di Samudra Pasifik yang disebut Pulau Sampah. Dapatkah Anda bayangkan bahwa pulau itu mencakup luas 1,6 juta km persegi?

Akan tetapi, kita bisa mencegah terbentuknya pulau serupa di negara kita. Caranya sederhana, Anda hanya perlu mengurangi jumlah pemakaian dari produk tertentu dan pilihlah yang bisa didaur ulang. Cobalah untuk tidak membeli makanan cepat saji dan pakaian berlebih, atau:

1. Serahkan pakaian yang tidak dipakai ke pusat daur ulang atau jual.

2. Benda-benda yang robek dan rusak biasanya dapat didaur ulang atau diperbarui.

3. Gunakan transportasi umum lebih sering. Sebab menggunakan kendaraan pribadi berarti Anda siap dicap sebagai salah satu penyumbang polusi udara.

8. Jangan Pakai Kantong Plastik Saat Belanja

Tas Belanja
Tas belanja berbahan anyaman.

Jangan gunakan tas belanja dari plastik. Di Inggris, sekitar 8 miliar kantong plastik digunakan setiap tahun. Meski sudah dilabeli bahwa plastik tersebut dapat hancur dengan sendirinya atau diklaim sebagai 'plastik ramah lingkungan', namun membutuhkan waktu minimal 5 tahun untuk membuat plastik jenis ini benar-benar hancur lebur di tanah.

Apalagi ketika setengah hancur pun, potongan plastik masih bisa termakan oleh makhluk hidup lain dan menghambat air tanah diserap oleh tumbuhan. Atau bisa juga plastik itu justru hanyut ke laut lepas dan mencemari kehidupan bawah air.

Bayangkan jika setiap hari alam satu minggu, Anda membeli sesuatu dan setidaknya 3 kantong plastik ada di genggaman tangan.

Sebagai gantinya, gunakan totebag atau tas jinjing kain agar belanja Anda lebih nyaman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya