Liputan6.com, Washington, D.C. - NASA telah memperbarui rencananya untuk membelokkan asteroid yang dianggap membahayakan Bumi. Benda angkasa itu diketahui dari laporan terkini The White House Office of Science and Technology Policy berjudul "National Near-Earth Object Preparedness Strategy and Action Plan."
Dokumen 18 halaman ini menguraikan langkah-langkah yang diambil NASA dan Federal Emergency Management Agency dalam 10 tahun mendatang. Lembaran tersebut berisi skenario untuk mencegah asteroid yang diduga akan membentur Bumi dan mempersiapkan Bumi dalam menghadapi konsekuensi peristiwa itu.
Baca Juga
Para pejabat dan NASA, FEMA, serta Gedung Putih membahas strategi baru perihal mitigasi asteroid melalui sambungan telekonferensi pada Kamis, 21 Juni 2018.
Advertisement
"Dampak asteroid adalah salah satu skenario yang mungkin harus kita siapkan," kata Leviticus Lewis, pimpinan National Response Coordination Branch FEMA, seperti dikutip dari NBC News, Jumat (22/6/2018).
Ia menambahkan, diperlukan persiapan khusus dan sangat matang untuk menjalankan misi ini, sebab konsekuensi yang dihadirkan juga akan tinggi.
"Rencana ini bukan hanya untuk berburu asteroid yang berbahaya, tetapi juga untuk memprediksi dampak yang mengancam di masa depan dan efek potensial yang muncul di Bumi," kata perwira pertahanan planet NASA Lindley Johnson.
Johnson menambahkan, rencana itu akan membantu NASA untuk menunjukkan kemungkinan adanya defleksi asteroid dan teknik mitigasi lainnya. Tetapi jangan berharap para astronot melakukannya, kata NASA.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Asteroid Raksasa Melebihi Istana Buckingham Dekati Bumi
NASA menyatakan bahwa sebuah asteroid berukuran raksasa sedang bergerak menuju Bumi. Mereka juga mengklaim asteroid tersebut akan membahayakan kehidupan di planet ini.
Batuan ruang angkasa itu diyakini memiliki lebar hingga 470 meter. Cukup besar untuk meluluhlantakan seisi kota.
NASA menamai objek asing tersebut "2017 VR12" dan terdaftar di situs "Earth Close Approach". Benda ini akan tampak besar dari Bumi pada 7 Maret 2018, kata NASA.
Jika gambaran mengenai ukuran asteroid itu benar adanya, maka ada kemungkinan luas permukaannya mencapai 55 hektar. Lebih besar dari kediaman resmi ratu Inggris di London, Buckingham Palace, yang luas bangunannya hanya sekitar 19 hektar dan kebunnya hanya 40 hektar.
Asteroid itu akan melesat dengan kecepatan sekitar 14.092 mil per jam dalam radius sekitar empat kali jarak antara Bumi dan Bulan, atau 897.161 mil.
Beruntung, NASA memprediksi bahwa asteroid tersebut tidak akan menghantam atau menabrak Bumi. Apabila terjadi, asteroid ini akan melepaskan energi lebih banyak daripada semua senjata nuklir yang pernah diledakkan sepanjang sejarah manusia.
Dampaknya, kawah seluas lebih dari dua mil akan tercipta dan membunuh jutaan orang bila jatuh di daerah padat penduduk.
"Kami tidak berbicara tentang sebuah asteroid yang bisa menghancurkan Bumi," ungkap penyidik NASA, Dante Lauretta kepada Space.com yang dilansir dari Metro.co.uk, Sabtu 17 Februari 2018.
Advertisement